Suara.com - Warga di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah beberapa hari terakhir heboh akan temuan jejak kaki macan di dekat hutan. Tepatnya di pemukiman warga Dusun Sendang, Desa Sepanjang, Tawangmangu, Karanganyar.
Temuan jejak macan itu didapati warga bersama aparat desa setempat pada Minggu (4/11/2018) malam.
Kepala Dusun Sendang, Warno mengakui kedatangan macan Gunung Lawu di Sendang bisa terulang kembali. Hal itu didasarkan pada temuan warga bersama-sama polisi dan petugas BKSDA yang masih melihat tapak macan ke arah hutan Gunung Lawu.
“Kemarin malam [Minggu malam], kami masih melihat ada tapak kaki macan ke arah hutan di Gunung Lawu. Lokasinya berjarak 300 meter dari permukiman. Jejak itu berada di lebu [lokasi yang berdebu],” kata Warno kepada Solopos.com (jaringan Suara.com) di kantornya, Senin (5/11/2018).
Baca Juga: Tiba di Jambi, Jenazah Korban Lion Air Disambut Isak Tangis
Meski demikian, ketakutan yang dialami warga Sendang berangsur-angsur menghilang. Sempat digegerkan dengan macan Gunung Lawu yang diduga menyerang delapan ekor kambing, Selasa-Rabu (30-31/10/2018) lalu, sebanyak 91 kepala keluarga (KK) di Sendang mulai terlepas dari ketakutan.
Tak ingin terus dibayangi ketakutan, warga setempat memilih tetap beraktivitas seperti biasa dari pagi hingga sore hari. Begitu memasuki pukul 19.00 WIB, warga Sendang mulai berpatroli dan berjaga-jaga di daerahnya. Di Sendang terdapat posko pengawasan macan Gunung Lawu, yakni berada di rumah Warno.
Waktu ronda dimulai pukul 19.00 WIB karena warga Sendang mengenali turunnya macan Gunung Lawu biasanya berlangsung di waktu tersebut. Hal ini juga berdasarkan cerita turun-temurun dari nenek moyang di Sendang.
“Sudah 45 tahun terakhir, di desa ini tak ada macan Gunung Lawu. Makanya banyak yang kaget dengan kejadian di kandang ternak milik Karto Wagiyo dan Arjo Paimin beberapa waktu lalu. Setelah dilakukan ronda setiap malam, tak ada lagi cerita itu. Warga pun beraktivitas seperti biasa, termasuk di malam hari. Tapi, ronda dan kewaspadaan tetap dilakukan,” tutur Warno.
Ronda malam yang biasanya dilakukan warga biasanya juga diikuti aparat Polsek Tawangmangu dan petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng. Ronda biasanya dilakukan saat pukul 19.00 WIB-00.00 WIB.
Baca Juga: Jadwal Liga Champions dan Siaran Langsung Malam Ini
Serang 8 Kambing
Sebelumnya, delapan ekor kambing di permukiman warga Dusun Sendang, Sepanjang, Tawangmangu, Karanganyar, diserang hewan buas diduga macan Gunung Lawu, Selasa-Rabu (30-31/10/2018).
Serangan macan selama dua hari berturut-turut tersebut mengakibatkan warga Sepanjang dan sekitarnya resah. Dari informasi yang dihimpun, kuat dugaan serangan ke hewan piaraan warga di Sepanjang dilakukan lebih dari satu ekor macan.
Aparat polisi langsung mengecek serangan macan ke hewan piaraan warga di Sepanjang, Kamis (1/11/2018) pukul 09.00 WIB setelah mendapat laporan warga setempat.
Hasil pengecekan aparat polisi menyebutkan serangan pertama hewan buas ke hewan piaraan milik warga Sepanjang itu terjadi Selasa (30/10/2018). Kejadian ini diperkirakan berlangsung pukul 24.00 WIB.
Hewan buas itu melukai lima ekor kambing milik warga Sepanjang, Karto Wagiyo, 65. Satu dari lima ekor kambing milik Karto Wagiyo itu bahkan hilang diduga dibawa kabur macan tersebut.
Sedangkan empat ekor kambing lainnya dibiarkan terluka di kandang kambing milik Karto Wagiyo. Serangan hewan buas itu kali pertama diketahui Karto Wagiyo beberapa jam setelah kejadian.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di laman Solopos.com dengan judul: "Masih Ada Jejak Kaki Macan Gunung Lawu ke Arah Hutan"