Misteri Jejak Kaki Macan Gegerkan Warga Lereng Gunung Lawu

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 06 November 2018 | 08:48 WIB
Misteri Jejak Kaki Macan Gegerkan Warga Lereng Gunung Lawu
Ilustrasi macan tutul (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah beberapa hari terakhir heboh akan temuan jejak kaki macan di dekat hutan. Tepatnya di pemukiman warga Dusun Sendang, Desa Sepanjang, Tawangmangu, Karanganyar.

Temuan jejak macan itu didapati warga bersama aparat desa setempat pada Minggu (4/11/2018) malam.

Kepala Dusun Sendang, Warno mengakui kedatangan macan Gunung Lawu di Sendang bisa terulang kembali. Hal itu didasarkan pada temuan warga bersama-sama polisi dan petugas BKSDA yang masih melihat tapak macan ke arah hutan Gunung Lawu.

“Kemarin malam [Minggu malam], kami masih melihat ada tapak kaki macan ke arah hutan di Gunung Lawu. Lokasinya berjarak 300 meter dari permukiman. Jejak itu berada di lebu [lokasi yang berdebu],” kata Warno kepada Solopos.com (jaringan Suara.com) di kantornya, Senin (5/11/2018).

Baca Juga: Tiba di Jambi, Jenazah Korban Lion Air Disambut Isak Tangis

Meski demikian, ketakutan yang dialami warga Sendang berangsur-angsur menghilang. Sempat digegerkan dengan macan Gunung Lawu yang diduga menyerang delapan ekor kambing, Selasa-Rabu (30-31/10/2018) lalu, sebanyak 91 kepala keluarga (KK) di Sendang mulai terlepas dari ketakutan.

Tak ingin terus dibayangi ketakutan, warga setempat memilih tetap beraktivitas seperti biasa dari pagi hingga sore hari. Begitu memasuki pukul 19.00 WIB, warga Sendang mulai berpatroli dan berjaga-jaga di daerahnya. Di Sendang terdapat posko pengawasan macan Gunung Lawu, yakni berada di rumah Warno.

Waktu ronda dimulai pukul 19.00 WIB karena warga Sendang mengenali turunnya macan Gunung Lawu biasanya berlangsung di waktu tersebut. Hal ini juga berdasarkan cerita turun-temurun dari nenek moyang di Sendang.

“Sudah 45 tahun terakhir, di desa ini tak ada macan Gunung Lawu. Makanya banyak yang kaget dengan kejadian di kandang ternak milik Karto Wagiyo dan Arjo Paimin beberapa waktu lalu. Setelah dilakukan ronda setiap malam, tak ada lagi cerita itu. Warga pun beraktivitas seperti biasa, termasuk di malam hari. Tapi, ronda dan kewaspadaan tetap dilakukan,” tutur Warno.

Ronda malam yang biasanya dilakukan warga biasanya juga diikuti aparat Polsek Tawangmangu dan petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng. Ronda biasanya dilakukan saat pukul 19.00 WIB-00.00 WIB.

Baca Juga: Jadwal Liga Champions dan Siaran Langsung Malam Ini

Serang 8 Kambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI