Suara.com - Seorang warga bernama Ade Supardi mendadak roboh dan bersimbah darah usai terkenas peluru nyasar di dekat kediaman di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (3/10/2018). Diduga, peluru yang bersarang ke bagian wajah dan mengakibatkan korban tewas berasal dari senjata api milik anggota polisi.
Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengaku sedang menyelidiki insiden nahas yang menimpa pria berusia 30 tahun itu. Insiden dugaan peluru nyasar itu, kata Argo sedang diselidiki tim dar Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya.
"Nanti sudah Trun Propam akan ngecek kebenarannya seperti apa. Ya nanti kebenaranya seperti apa akan dicek satu per satu," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Senin (5/11/2018).
Argo juga menyampaikan, polisi sudah bertemu keluarga korban untuk mengucapkan bela sungkawa atas tewasnya Ade. Argo juga menyebut, keluarga sudah mengikhlaskan meninggalnya Ade karena terkena peluru nyasar tersebut.
Baca Juga: Perkosa Istri Orang, Daniel Tewas dengan Alat Vital Terpotong
"Tapi dari kepolisian sudah menyampaikan rasa duka dan dari pihak keluarga tidak menuntut apa-apa," jelasnya.
Sementara, Kapolres Jakarta Timur Kombes Tony Yoyon saat di jumpai di Polda Metro Jaya enggan menjelaskan seperti apa kronologi penembakan tersebut. Dirinya hanya mengatakan jika penembakan tersebut menjadi urusan Propam.
"Itu Propam urusan Propam, bukan saya lagi. Iya kejadian di Jaktim,karena anggota, Propam yang nanganin," ucap Tony.