KNKT Akui Terkendala karena Kotak CVR Lion Air Masih Hilang

Senin, 05 November 2018 | 12:39 WIB
KNKT Akui Terkendala karena Kotak CVR Lion Air Masih Hilang
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi Soerjanto Tjahjono mengaku tengah mempelajari data-data yang telah diunduh dari kotak hitam atau black box FDR (Flight Data Recorder) Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kini petugas sedang memverifikasi data-data di dalam hotak hitam milik pesawat nahas itu.

"Saat ini tim sedang pelajari data yang telah diunduh dari FDR, sekarang dalam proses verifikasi. Kalau sudah kita verifikasi data, dari verifikasi FDR tersebut baru kita akan gunakan untuk analisa-analisa," ujar Soerjanto dalam jumpa pers di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta, Senin (5/11/2018).

Dia menyampakan, jika bagian kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR) masih dalam proses pencarian. Karena itu, dia berharap kotak hitam CVR bisa segera ditemukan, agar KNKT bisa segera menganalisa data-data dengan tepat.

Baca Juga: Orasi Bupati Boyolali Dinilai Provokatif, Tim Prabowo Bereaksi

"Jadi ada satu kotak yang berisi rekaman suara percakapan dari pesawat ke menara pengawas antara kapten dan kopilot dan warna suara di dalam kokpit. Selama penerbangan dan suara komunikasi kokpit sama cabin. Mudah-mudahan tidak dalam waktu lama salah satu kotak bisa kita temukan, sehingga analisa kami bisa lebih tepat," kata dia.

Dia mengaku, proses investigasi ini masih terkendala karena kotak hitam CVR milik Lion Air belum berhasil ditemukan.

"Kami akan berusaha maksimal mungkin untuk bisa menemukan penyebabnya meski nanti proses pencarian sudah dinyatakan selesai. KNKT akan berusaha menemukan kotak satu lagi adalah sangat penting untuk ketahui secara pasti penyebab dari kecelakaan Lion Air. Jadi kita akan berusaha sekuat tenaga temukan salah satu cari black box," tandasnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI