Orasi Bupati Boyolali Disebut Berbau Ujaran Kebencian

Senin, 05 November 2018 | 10:34 WIB
Orasi Bupati Boyolali Disebut Berbau Ujaran Kebencian
Puluhan ribu orang yang tergabung dalam Forum Boyolali Bermartabat, melakukan aksi turun ke jalan-jalan, Minggu(4/1/2018), memprotes Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang disebut melecehkan warga kabupaten di Jawa Tengah tersebut. [Facebook]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaen menyayangkan penyampaian orasi Bupati Boyolali, Seno Samodro.

Ferdinand menilai orasi Bupati Seno mengandung ujaran kebencian terhadap Prabowo selaku Calon Presiden nomor urut 01.

Bupati Seno sempat berorasi dalam unjuk rasa warga Boyolali yang kecewa dengan perkataan Prabowo yang menyebut tampang Boyolali akan diusir kalau masuk hotel mewah. Ferdinand tak mempermasalahkan dengan aksi unjuk rasa karena termasuk dalam hak demokrasi warga negara.

Akan tetapi yang menjadi sorotannya ialah isi orasi dari Bupati Seno.

"Yang kami sesalkan dan sayangkan dalam aksi itu adalah Bupati yang terlihat sangat provokatif dalam orasinya bahkan cenderung membangun kebencian rakyat kepada tokoh capres Prabowo," kata Ferdinand kepada Suara.com, Senin (5/11/2018).

Terlebih lagi dirinya kecewa saat melihat beredarnya banyak video yang menunjukkan adanya indikasi bahwa unjuk rasa itu hanya dilakukan oleh orang-orang bayaran.

Meskipun belum bisa memastikan akan kebenarannya, namun Ferdinand tentu akan sangat kecewa apabila hal tersebut benar terjadi.

"Jika benar maka sangat disayangkan aksi itu terjadi hanya untuk memenuhi hasrat politik kelompok tertentu," ujarnya.

Ferdinand pun membela Prabowo yang dinilainya bukan bermaksud untuk merendahkan warga Boyolali. Dirinya menyebut Prabowo sedang membangun rasa optimisme warga Boyolali agar mau sama-sama berubah menjadi lebih baik.

"Apa yang disampaikan Prabowo itu bukan ujaran kebencian tapi sebuah kalimat candaan yang tujuannya sebetulnya provokasi agar rakyat Boyolali makin sejahtera dan berani melawan ketimpangan yang ada di era Jokowi ini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI