Suara.com - Surya Sahetapy, putra artis lawas Dewi Yull, direncanakan direktur Presiden Jokowi sebagai staf khusus.
Hal tersebut menyusul keinginan Jokowi agar ada penyandang disabilitas menjadi staf khususnya.
"Saya sebenarnya mau minta satu staf khusus disabilitas, sudah diseleksi, sudah dapat namanya Surya (Sahetapy), tapi baru akan kami suruh masuk. Anaknya sudah diterima sekolah di Amerika (Serikat)," kata Jokowi saat Deklarasi Calon Legislatif Perempuan untuk Pemenangan Jokowi-Amin, di Hotel JHL Solitare Serpong, Tangerang, Minggu (4/11/2018).
Jokowi menerangkan, penyandang disabilitas yang akan ditarik bekerja ke Istana diminta untuk menyelesaikan sekolah lebih dulu di negeri Pakde Sam.
Baca Juga: Citilink Angkat Bicara soal Pembatalan Penerbangan
"(Saya bilang) ya sudah 'Sur kamu sekolah dulu sajalah di Amerika, nanti setelah pulang langsung masuk ke staf khusus presiden’. Saya sampaikan begitu, butuh waktu katanya sekolahmungkin 4 tahun untuk S2 dan S3, ini anaknya Mbak Dewi Yull," ujar Jokowi.
Untuk diketahui, Surya Sahetapy adalah putra dari pasangan Ray Sahetapy dan Dewi Yull. Ia pernah mengajari Jokowi ketika berbicara dalam bahasa isyarat pada pembukaan Asian Para Games 2018.
Kekiinian, Surya tengah menempuh pendidikan di sebuah universitas di New York, Amerika Serikat. Surya pernah mengutarakan keinginannya sebagai staf khusus presiden dalam acara "Ngopi Bersama Presiden Republik Indonesia" di Istana Bogor pada 10 Oktober 2018.
Presiden Jokowi dalam acara itu, juga mendapat pertanyaan dari Nanda Aprieza, salah satu penyandang disabilitas soal program disabilitas dalam Pemerintahan Jokowi.
"Hitungan terakhir angka disabilitas di negara kita 23 juta orang, itu angka yang juga sangat besar butuh fasilitas-fasilitas baik transportasi, trotoar, toilet maupun gedung ramah disabilitas, faktanya baru 1-3 kota yang ramah disabilitas," ujar Jokowi saat itu.
Baca Juga: Tim SAR: Masih Banyak Penumpang Lion Air JT610 Terjebak di Dasar
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menganggap hal tersebut merupakan pekerjaan besar bagi pemerintah untuk memberikan ruang agar mendapat akses ekonomi, pelatihan, maupun industri untuk menerima disabilitas sebagai bagian dari perusahaan.