Jokowi akan Rekrut Stafsus Presiden Disabilitas Lulusan Amerika

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Minggu, 04 November 2018 | 16:42 WIB
Jokowi akan Rekrut Stafsus Presiden Disabilitas Lulusan Amerika
Presiden Joko Widodo mengendarai motor usai meninjau Pasar Anyar, Tangerang, Banten, Minggu (4/11/2018). [Biro Pers Setpres/Kris]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Presiden nomor urut 1 Joko Widodo atau Jokowi menginginkan ada satu staf khusus presiden dari penyandang disabilitas. Pemerintah, kata Jokowi, bahkan sudah melakukan seleksi stafsus dari penyandang disabilitas untuk bekerja di Istana Kepresidenan.

"Saya sebenarnya mau minta satu staf khusus disabilitas, sudah kita seleksi, sudah dapat namanya Surya (Sahetapy), tapi baru akan kita suruh masuk. Anaknya sudah diterima sekolah di Amerika (Serikat)," kata Jokowi seperti dikutip dari Antara, dalam Deklarasi Calon Legislatif Perempuan untuk Pemenangan Jokowi-Amin, di Hotel JHL Solitare Serpong, Tangerang, Minggu (4/11/2018).

Jokowi menerangkan, penyandang disabilitas yang akan ditarik ke Istana diminta untuk menyelesaikan sekolah lebih dulu di negara yang dipimpin oleh Donald Trump.

"(Saya bilang) ya sudah 'Sur kamu sekolah dulu sajalah di Amerika, nanti setelah pulang langsung masuk ke staf khusus presiden’. Saya sampaikan begitu, butuh waktu katanya sekolah mungkin 4 tahun untuk S2 dan S3, ini anaknya mbak Dewi Yull," ujar Jokowi.

Baca Juga: Ribuan Warga Boyolali Gelar Aksi: Haram Pilih Prabowo

Untuk diketahui, Surya Sahetapy adalah putra dari pasangan Ray Sahetapy dan Dewi Yull. Ia pun pernah mengajari Jokowi ketika berbicara dalam bahasa isyarat pada pembukaan Asian Para Games 2018.

Saat ini Surya tengah menempuh pendidikan di sebuah universitas di New York, Amerika Serikat. Surya pernah mengutarakan keinginannya sebagai staf khusus presiden dalam acara "Ngopi Bersama Presiden Republik Indonesia" di Istana Bogor pada 10 Oktober 2018.

Presiden Jokowi dalam acara itu, juga mendapat pertanyaan dari Nanda Aprieza, salah satu penyandang disabilitas soal program disabilitas dalam Pemerintahan Jokowi.

"Hitungan terakhir angka disabilitas di negara kita 23 juta orang, itu angka yang juga sangat besar butuh fasilitas-fasilitas baik transportasi, trotoar, toilet maupun gedung ramah disabilitas, faktanya baru 1-3 kota yang ramah disabilitas," ujar Jokowi saat itu.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menganggap hal tersebut merupakan pekerjaan besar bagi pemerintah untuk memberikan ruang agar mendapat akses ekonomi, pelatihan, maupun industri untuk menerima disabilitas sebagai bagian dari perusahaan.

Baca Juga: Bukan Overdosis atau HIV, Ini Penyebab Pretty Asmara Meninggal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI