Suara.com - Ketua Forum Warga Kota Jakarta atau Fakta Azas Tigor Nainggolan menilai sudah seharusnya harga rokok dijual mahal. Ini bertujuan agar akses untuk anak-anak, remaja, dan rumah tangga miskin yang suka mengkonsumsi rokok semakin dipersempit.
"Menaikkan tarif cukai rokok adalah salah satu upaya penting dalam mengendalikan akses rokok, terutama bagi anak-anak dan remaja," kata Tigor dihubungi di Jakarta, Minggu (4/11/2018).
Menurut Tigor anak-anak dan remaja saat ini sudah berani merokok secara terang-terangan di ruang publik tanpa takut dan malu.
Tigor kemudian mengatakan kalau anak-anak dan remaja merupakan target utama industri rokok. Ia menganggap setelah mereka menjadi perokok baru industri bisa tetap mempertahankan bisnisnya, bahkan menaikkan penjualannya.
Baca Juga: Tragedi Lion Air JT610 dan Mimpi-mimpi Tak Sampai
"Harga rokok mahal adalah alasan logis bila kita mau menjauhkan rokok agar tidak mudah diakses anak-anak sehingga perokok pemula tidak bertambah pada masa mendatang," katanya.
Menurut Tigor, keputusan pemerintah tidak menaikkan tarif cukai rokok pada 2019 merupakan sikap yang bertentangan dengan upaya menjauhkan akses anak-anak dan remaja terhadap rokok.
"Tidak menaikkan tarif cukai rokok berarti membiarkan anak-anak mudah mengakses rokok," kata dia.
Untuk diketahui, dalam Rapat Kabinet pada Jumat (2/11) lalu, pemerintah memutuskan tidak ada kenaikan cukai rokok pada 2019 sekaligus menunda penyederhanaan tarif cukai tembakau seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146 Tahun 2017 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau. (Antara)
Baca Juga: Sampah DKI Terus Bertambah, TPST Bantargebang Bertahan 4 Tahun?