Suara.com - Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto tidak menyangka ucapannya terkait ‘tampang warga Boyolali’ dipersoalkan banyak pihak dan berujung pada laporan ke polisi. Menurut Prabowo, pernyataannya beberapa waktu lalu itu hanya bercanda.
"Saya bingung kalau ucapan bercanda dipersoalkan. Kalau saya begini dipersoalkan, begitu dipersoalkan," kata Prabowo saat menghadiri acara deklarasi Komando Ulama untuk Pemenangan Prabowo - Sandi (Koppasandi), di Jakarta Selatan, Minggu (4/11/2018).
Meski demikian, Prabowo menyadari kalau saat ini merupakan tahun politik, sehingga setiap ucapannya dalam kesempatan apa pun akan disorot masyarakat.
Belajar dari kasus ini, Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku akan lebih hati-hati dalam memberikan pernyataan dan berbicara ke publik
Baca Juga: Temukan Kulit Lion Air, Basarnas: Bodi Pesawat Belum Terlihat
"Jadi omongan bercanda sekarang harus dibatasi. Jadi saya bingung mau bicara apa, tapi saudara sudah mengerti," kata Prabowo.
Sementara Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan pernyataan Prabowo terkait "tampang warga Boyolali" ingin memberikan penekanan bahwa masyarakat kecil sering mendapatkan diskriminasi dan marginalisasi.
Menurutnya, pernyataan Prabowo tidak ada maksud untuk mengejek atau merendahkan masyarakat dengan perkataan tersebut.
"Saya kira itu bukan berarti kita merendahkan seseorang atau pihak tertentu atau kelompok tertentu. Tidak ada sama sekali," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Prabowo di hadapan pendukungnya pada Selasa (30/10) lalu melontarkan ucapan bahwa warga Boyolali tidak bisa masuk hotel mewah, sehingga mereka bisa saja diusir karena "wajah Boyolali-nya".
Baca Juga: Ditahan KPK, Taufik Kurniawan Mundur dari BPN Prabowo - Sandiaga
Dalam salah satu bagian pada pidatonya Prabowo membicarakan mengenai belum sejahtera masyarakat, sehingga memberi perumpamaan wajah Boyolali yang belum pernah masuk hotel mewah.