Erdogan: Perintah Pembunuhan Khashoggi dari Level Tertinggi Saudi

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 03 November 2018 | 09:17 WIB
Erdogan: Perintah Pembunuhan Khashoggi dari Level Tertinggi Saudi
Sejumlah jurnalis melakukan aksi solidaritas bagi wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat (19/10/2018). Aksi tersebut sebagai bentuk keprihatinan atas hilangnya Jamal Khashoggi yang diduga tewas saat berada di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perintah untuk membunuh wartawan Jamal Khashoggi datang dari level tertinggi dalam pemerintahan Arab Saudi, demikian tulis Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dalam opininya di surat kabar Washington Post yang diterbitkan Jumat (2/11/2018).

Khashoggi, kolumnis Washington Post yang sering mengkritik rezim Saudi, khususnya Putera Mahkota Mohammed bin Salman, hilang setelah ia masuk kantor konsulat Saudi di Intanbul, Turki pada 2 Oktober lalu.

Diduga ia dibunuh oleh 18 agen Saudi yang telah tiba di Istanbul beberapa hari sebelumnya.

"Kami juga mengetahui orang-orang itu datang untuk melaksanakan perintah: Bunuh Khashoggi dan pergi. Akhirnya, kami mengetahui bahwa perintah untuk membunuh Khashoggi datang dari tingkat paling tinggi di Pemerintah Arab Saudi," tulis Erdogan.

Meski demikian Erdogan, seperti juga dilansir Reuters, mengaku ia tak percaya perintah itu datang langsung dari Raja Salman. Ia juga tak menyebut nama Pangeran Mohammed, meski banyak pihak menuding putera mahkota berusia 33 tahun itu sebagai dalang di balik pembunuhan itu.

Sebelumnya seorang penasehat Erdogan pekan lalu mengatakan bahwa tangan Pangeran Mohammed "berlumuran darah" dalam pembunuhan Khashoggi. Ini adalah tudingan paling serius dari orang dekat Erdogan terhadap penguasa de facto Arab Saudi tersebut.

Pemerintah Saudi sendiri awalnya membantah bahwa Khashoggi terbunuh dan mengatakan bahwa jurnalis 59 tahun itu sudah meninggalkan kantor konsulat. Belakangan mereka mengakui bahwa Khashoggi sudah tewas dalam interogasi yang berubah menjadi perkelahian.

"Jangan lagi ada yang berani melakukan aksi seperti itu di tanah sekutu NATO. Jika ada seorang pun yang mengabaikan peringatan ini, mereka akan menerma konsekuensi mengerikan," wanti-wanti Erdogan.

Erdogan juga menuding konsul Saudi di Istanbul sebagai pembohong dan bahwa kepala kejaksaan Saudi, yang menolak untuk bekerja sama membongkar kejahatan itu, sengaja menghambat penyelikan kasus tersebut.

Ia juga menegaskan bahwa pembunuhan Khashoggi bukan sekedar pekerjaan dari "sekelompok petugas keamanan."

"Sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab, kita harus mengungkap dalang di balik pembunuhan Khashoggi dan mengungkap kepada siapa para pejabat Saudi - yang masih menutup-nutupi pembunuhan ini - menaruh kepercayaan," tutup dia. (Reuters/Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI