Wisata Indonesia Kehilangan 100 Ribu Turis per Bulan karena Gempa

Sabtu, 03 November 2018 | 09:00 WIB
Wisata Indonesia Kehilangan 100 Ribu Turis per Bulan karena Gempa
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Gempa Lombok telah menyebabkan kerugian besar bagi pariwisata nasional, terutama daerah Lombok dan Bali. Banyak wisman membatalkan perjalanannya ke Lombok. Belum lagi travel advice yang dikeluarkan beberapa negara. Ini jelas sangat merugikan," aku Faozal dengan mimik serius.

Iamenerangkan, saat ini, pariwisata NTB sedang dalam masa pemulihan. Dia tetap optimistis, kerja sama dengan seluruh stakeholder akan membuat pariwisata NTB segera bangkit.

Sekarang, fokus utamanya mengarah ke penyampaian pesan kepada dunia bahwa NTB sudah aman dikunjungi, bahkan ditempati.

"Itu tugas kita bersama. Kita tidak bisa berlarut dalam kesedihan. Citra positif harus kita bangun, sehingga Lombok kembali dikunjungi wisatawan seperti sedia kala. Meskipun itu bukan perkara mudah, tetapi dengan dukungan seluruh stakeholder, semoga pemulihan ini dapat dipercepat," katanya.

Baca Juga: Gempa Lombok, Kemenpar: Pariwisata di Lombok dan Bali Kondusif

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Agustus hanya 1,51 juta kunjungan. Angka ini turun 1,93 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu 1,54 juta kunjungan.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan, penurunan disebabkan adanya bencana gempa bumi di Lombok. Seiring bencana tersebut, kunjungan melalui bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok NTB dan Ngurah Rai, Bali anjlok.

Total, kunjungan wisman melalui jalur udara turun 5,71 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan tajam terjadi pada kunjungan melalui Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, yang hanya 4.308 kunjungan pada Agustus, atau turun 69,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Gempa Palu Donggala yang membuat banyak kepala negara menelepon dan mengungkapkan rasa simpati, juga berdampak serius. Lalu disusul informasi melalui aplikasi gempa yang berpusat di Aceh, Sumba, Padang dan lainnga.

"Penurunan terbesar kedua terjadi pada kunjungan melalui Bandara Internasional Ngurah Rai, yang hanya mencapai 572,02 ribu kunjungan, atau turun 8,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya," kata dia, Kamis (1/11/2018).

Baca Juga: Kemenpar Tingkatkan Potensi Wisata di Labuan Bajo

Data Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga sama. Potensi jatuh karena gempa, sekitar 500 ribu wisman. Asumsinya, Indonesia kehilangan 100 ribu wisman per bulan pada Agustus hingga Desember 2018. (*)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI