Rencana Umroh Umar dan Istri Kandas, Terbawa Lion Air PK - LQP

Sabtu, 03 November 2018 | 06:30 WIB
Rencana Umroh Umar dan Istri Kandas, Terbawa Lion Air PK - LQP
Petugas memeriksa kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 setibanya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (2/11/2018). Pada hari kelima jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tim SAR gabungan mendapatkan total delapan kantong jenazah [Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah tenda berdiri di depan rumah Umar Nayiri (45), Jalan Belanak Raya, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, untuk menyambut kedatangan tamu serta sanak keluarga yang resah mendengar kecelakaan Lion Air bernomor registrasi PK - LQP dan nomor penerbangan JT 610

"Saya diminta untuk menyerahkan berkas dan pengambilan sampel DNA untuk keperluan identifikasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati," ujarnya, seperti dilansir dari kantor berita Antara, saat ditanya tentang informasi lanjutan dari tim pencarian korban pesawat jatuh dan evakuasi.

Permintaan ini sendiri, didapatnya melalui tim khusus Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di posko Halim, Hotel Ibis Jakarta. BPK adalah tempat  di mana sang istri, Yunia Safitri (42) bekerja.  

Umar Nayiri berkisah, di hari kejadian jatuhnya pesawat (29/10/2018), adalah bertepatan dengan jadwal suntik vaksin Yunita Safitri  untuk keperluan perjalanan ibadah di Arab Saudi.  Sedianya, mereka berdua akan berangkat beribadah umroh bersama.

Baca Juga: Hadapi Madura United, Ini yang Diwaspadai Pelatih Bali United

Rencana perjalanan ibadah pasangan ini ke Arab Saudi datang dari keinginan Yunita Safitri pascabekerja sebagai pegawai BPK yang sejak 2015 berdinas di Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Rencana suntik vaksin Yunita Safitri dijadwalkan berlangsung di dekat tempat kerjanya di kawasan Bangka Belitung.

"Mungkin kalau dia ikut suntik vaksin di sini akan beda ceritanya, akan tetapi itu sudah jalan dan takdir dari Allah," tukas Umar Nayiri.

Kepulangan Yunita Safitri ke Kota Bekasi sendiri merupakan kegiatan rutin sang istri setiap dua pekan sekali untuk menengok seluruh keluarga.

Umar Nayiri berupaya tegar saat menghadapi pertanyaan jurnalis terkait kabar terakhir sang istri yang hilang bersama pesawat di sekitar perairan Tanjung Karawang, Kabupaten Karawang saat menempuh perjalanan menuju Pangkalpinang.

Baca Juga: Cegah Wabah Flu Babi Afrika, Ini Respons Pemerintah

"Allah punya kehendak lain, manusia hanya bisa berencana. Karena kesibukan kami, rencana perjalanan umroh baru dijadwalkan Desember ini," katanya, seraya memberikan keterangan jadwal keberangkatan mereka adalah 18 Desember 2018.

Jadwal pemberangkatan umroh Umar Nayiri - Yunita Safitri yang telah diterima kini tersimpan rapi di laci lemari ruang tidur pasangan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI