Suara.com - Rumah Sakit Polri terus berupaya dalam mengidentifikasi jenazah korban pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Salah satunya dengan melakukan identifikasi sampel gigi.
Kepala Laboratorium Klinik Ortodologi Pusdokkes Polri, Agustinus menuturkan hingga saat ini pihaknya sudah menerima 65 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban. Namun, tidak satupun ditemukan bagian gigi korban yang utuh.
"Temuan gigi di postmortem itu hampir tidak ada. Hanya kami temukan satu buah gigi dan kondisinya sudah fraktur, retak,” kata Agustinus di RS Bhayangkara Polri, Keramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (2/11/2018).
Tim Disaster Victim Identification (DVI), kata Agustinus, sedang fokus mengumpulkan data antemortem gigi dari keluarga korban. Selain itu tim juga tengah mencari data medis dari dokter gigi yang pernah merawat korban.
Lebih jauh, dari 212 data antemortem yang telah diterima, hanya ada 24 yang memiliki dental record lengkap sampai pada hasil rontgen. Sementara yang tanpa rontgen atau hanya dental record ada 18. Dari total 42 data antemortem gigi yang telah dikumpulkan itu, lanjut Agustinus, nantinya akan dibandingkan data postmortem bila ditemukan bagian tubuh berupa gigi korban.
"Ditelusuri dokter gigi yang pernah merawat sehingga dapat dental record sampai rontgen. Mana kala ada body part yang sesuai, tanggung jawab kami sudah siap untuk proses membandingkan," ungkapnya.
Hingga saat ini tim DVI Polri baru berhasil mengidentifikasi satu korban, yakni atas nama Jannatun Cintya Dewi kelahiran Sidoarjo 12 September 1994 dan beralamat di Dusun Prumpon RT 001 RW 001 Kecamatan Sukodono Jawa Timur yang merupakan anak ketiga dari Ibu Surtiyem dan Bambang Supriyadi.
Jannatun Cintya Dewi teridentifikasi berdasarkan lima jari di tangan kanannya. Sidik jari Jannatun Cintya Dewi teridentifikasi setelah tim DVI menelusuri dan mencocokkan sidik jari jenazah dengan sidik jari yang ada di database KTP elektronik.