Suara.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan telah menghubungi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, supaya memberikan dukungan kepada Putra Mahkota Arab Saudi Muhammed Bin Salman di tengah proses penyelidikan pembunuhan disertai mutilasi terhadap jurnalis Jamal Khashoggi.
Berdasarkan berita yang dilansir oleh harian Amerika Washington Post, Kamis (1/11/2018), beberapa pejabat AS yang tak disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Netanyahu mendukung putra mahkota Saudi.
Dalam berita itu disebutkan, Israel secara tertutup menyampaikan kepada beberapa negara Timur Tengah dan Teluk atas dukungannya terhadap Pangeran Bin Salman.
Sang putra mahkota kekinian tengah mendapatkan kritikan keras atas kasus pembunuhan Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul 2 Oktober lalu.
Melalui sambungan telepon dengan Gedung Putih, Netanyahu menganjurkan kepada Trump untuk menjaga hubungannya dengan Pangeran Muhammed bin Salman.
Selain itu, Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi juga melakukan pendekatan yang sama dalam perbincangannya dengan Trump. Al-Sisi meminta Trump mendukung Pangeran Bin Salman.
Di lain sisi, beberapa negara Eropa seperti Inggris, Jerman, dan Perancis menekan Riyadh untuk mengungkapkan kebenaran dari kasus pembunuhan yang menimpa jurnalis Saudi itu.
Sementara negara-negara seperti Israel, Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA) mendukung Pangeran Bin Salman.
Kantor Jaksa Penuntut Umum (JPU) Istanbul mengatakan, tubuh Jamal Khashoggi dibuang setelah dipotong-potong.
Baca Juga: Anak-anak di Aksi Bela Tauhid: Saya Tidak Bisa Diam Saja
"Korban Jamal Khashoggi dicekik hingga tewas secara berencana, setelah dia memasuki Konsulat Kerajaan Saudi Arabia di Istanbul pada 2 Oktober, guna mengurus surat-surat yang dibutuhkan untuk pernikahannya. Tubuhnya lalu dibuang setelah dipotong-potong sesuai rencana pelaku," kata kantor JPU melalui sebuah pernyataan.
Pernyataan ini juga mencatat bahwa otoritas Turki dan Saudi telah bersepakat melakukan investigasi secara menyeluruh, mengungkap semua detail dan membawa pelaku serta perencana kejahatan ini ke pengadilan.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Jaksa Agung Saudi Saud al-Mujeb bersama seorang delegasi mendatangi Turki pada 28 Oktober 2018 dan menyambangi Kantor JPU Istanbul pada 29 Oktober.
Dalam pertemuan tersebut, para jaksa Turki meyakinkan al-Mujeb bahwa Khashoggi dibunuh di Turki dan pengadilan negara ini berhak mengadili sesuai perundang-undangan dan prinsip umum hukum universal.
Presiden Recep Tayyip Erdogan menekankan kepada semua pihak terkait untuk mengklarifikasi secara rinci soal pembunuhan berencana, serta mengemukakan siapa saja yang berada di balik pembunuhan tersebut.
Sedangkan Presiden AS Trump menyatakan bahwa negaranya dapat menjatuhkan sanksi terhadap Arab Saudi. Namun di lain sisi, Trump juga memberi isyarat bahwa dirinya tak ingin merusak hubungan bilateral.