Suara.com - Aksi Bela Tauhid 211 tengah berlangsung di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018) siang. Selain mempersoalkan pembakaran bendera berkalimat Tauhid di Garut, massa juga sempat berdoa sejenak terkait peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Berdasarkan pantauan Suara.com, mereka serentak berdoa sebelum memulai orasi di depan barikade yang dilakukan anggota Brimob di dekat bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Salah satu orator dari atas mobil komando yang memimpin doa bersama untuk para korban pesawat yang membawa 189 orang di depan massa aksi.
"Mari sama kita serentak mendoakan saudara kita, Korban kecelakaan pesawar Lion Air, JT 610. Kita doakan agar arwahnya diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan," ujarnya.
Baca Juga: Pengakuan Pilot: Capt Bhavye Tak Mau Terbangkan Pesawat Rusak
Mereka pun serentak memanjatkan doa bersama sama di samping patung kuda. Usai berdoa, sang orator mengarahkan masa untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya.
"Ayo kita nyanyikan lagu kebangsaan kita. Yang sedang duduk atau jongkok coba semua beridiri, " pungkasnya.
Pesawat Lion Air JT610 dikabarkan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018). Hingga saat ini tim evakuasi masih terus bekerja mencari serpihan puing pesawat dan korban.
Untuk diketahui, Aksi bela Tauhid merupakan buntut dari peristiwa pembakaran bendera berkalimat Tauhid yang dilakukan anggota Banser NU pada peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat.
Saat itu anggota Banser NU menganggap bendera tersebut merupakan lambang ormas Hizbut Tahrir Indonesia yang sudah dibubarkan pemerintah. Pembakaran tersebut terjadi pada Minggu, (26/10/2018).
Baca Juga: Masih di AS, Anak ke-2 Pasrah Tak Hadiri Pemakaman George Taka