Kenali Desa Cibadak, Warganya Biasa BAB di Belakang Rumah

Jum'at, 02 November 2018 | 13:58 WIB
Kenali Desa Cibadak, Warganya Biasa BAB di Belakang Rumah
Warga Desa Cibadak Pandeglang BAB di Kebun Seorang warga Desa Cibadak. (BantenHits.com/ Engkos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian warga di Desa Cibadak, Kecamatan Ciamanggu, Kabupaten Padeglang belum bisa meninggalkan kebiasaan lama yakni buang air besar di halaman belakang rumah. Kebiasaan buruk yang tak sedap dipandang itu masih terlihat di desa tersebut.

Bahkan, bau semerbak dari limbah kotoran warga itu sangat menyengat ketika repoter BantenHits.com--jaringan Suara.com memasuki pemukiman yang menjadi penyangga Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) itu. Momen seorang pria tengah BAB di kebun belakang rumahnya saat repoter BantenHits.com--jaringan Suara.om baru tiba di Desa Cibadak.

Fenomena BAB di kebun memang sudah menjadi kebiasaan sebagian warga di Desa Cibadak saat musim kemarau. Tercatat sedikitnya 100 Kepala Keluarga (KK) tidak memiliki fasilitas untuk mandi, mencuci, dan kakus atau MCK.

Ditambah lagi, di desa tersebut tidak tersentuh program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Banten.

Baca Juga: Studi : Kepribadian Bisa Dilihat dari Bentuk Tubuh

“Kebiasaan warga BAB di kebun memang sudah lama, karena sebagian warga tidak memiliki toilet ditambah lagi di Cibadak tidak ada Sanimas,” kata Kepala Desa Cibadak Oyok Agus Murod, kepada BantenHits.com--jaringan Suara.com pada Jumat, 2 November 2018.

Selain itu, warga di Desa Cibadak memanfaatkan aliran air di sungai Cipatujah untuk kebutuhan mandi, mencuci dan memasak. Biasanya, pada pagi dan sore hari, kata Oyok, warga berbondong-bondong menghampiri aliran air di sungai tersebut.

“Ya pertama kemarau, kedua tidak ada sarana air bersih akhirnya warga memanfaatkan aliran air di sungai itu,” tambahnya.

Oyok mengaku sudah kerap mengajukan permohonan program Pamsimas dan Sanimas kepada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pentanahan (DPKPP) Pandeglang, namun bantuan tersebut sampai hari ini belum terealisasi.

“Dulu pernah diajukan dan sudah di list akan mendapat bantuan, tapi sampai saat ini tidak ada pengerjaannya, kemarin saya ke Perkim (DPKPP-red) menanyakan, tapi katanya nanti diupayakan di tahun 2019,” tandasnya.

Baca Juga: Israel Bombardir Kamp Pengungsian di Jalur Gaza

Berita ini kali pertama diterbitkan BantenHits.com dengan judul: "Potret Ketertinggalan di Wilayah TNUK Pandeglang; BAB di Kebun “Pesta Aroma” Kemudian"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI