Semoga Ada Mukjizat, Anakku Tak Jadi Ikut Lion Air...

Jum'at, 02 November 2018 | 13:57 WIB
Semoga Ada Mukjizat, Anakku Tak Jadi Ikut Lion Air...
Tim SAR gabungan membawa kantong berisi jenazah korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang di posko evakuasi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/11). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Tadinya sepupu saya juga tidak tahu kalau Pangkalpinang itu ada di Bangka Belintung. Saya baru tahunya dari televisi, ada tulisan Bangka Belitungnya," kata Yenti.

Saat mengetahui fakta itu, Yenti seketika lemas, lalu berusaha menghubung suaminya yang sedang bekerja untuk mencari tahu keberadaan anak sulungnya. Telepon seluler milik anaknya juga tidak bisa dihubungi lagi, dan selang beberapa jam, tiga orang datang ke rumahnya menyampaikan berita duka.

"Yang datang teman dari kantor anak saya bekerja, yang mengabari kalau Arif ada di dalam pesawat itu," kenang Yenti.

Arif Yustian bekerja di PT Sky Pacific Indonesia sebagai staf laboratorium. Ia berangkat ke Pangkalpinang bersama Darwin Herianto (51) dan Rohmanir Pandi Sagala untuk survei lapangan kebun sawit.

Baca Juga: Angkernya Tanjung Karawang, Tempat Jatuh Lion Air JT 610

Ia bertugas ke sana menggantikan Krisma Wijaya, yang mendadak membatalkan keberangkatan ke Pangkalpinang.

Arif memegang tiket Lion Air atas namanya sendiri. Sedangkan nama Darwin, Rohmanir dan Krisma ada dalam satu tiket yang sama dan tercatat dalam daftar manifes penumpang Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI