Angkernya Tanjung Karawang, Tempat Jatuh Lion Air JT 610

Jum'at, 02 November 2018 | 13:32 WIB
Angkernya Tanjung Karawang, Tempat Jatuh Lion Air JT 610
Angkernya Tanjung Karawang, Tempat Jatuh Lion Air JT 610
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanjung Karawang, tempat jatunya pesawat Lion Air JT 610 dikenal sangat angker dan banyak cerita mistis. Di sana sering terjadi kecelakaan perahu nelayan.

Suasana angker terasa di awal tahun 1990-an. Titik jatuhnya pesawat itu disebu-sebut angker karena sering berkumpul ikan-ikan besar seperti ikan hiu tutul dan jenis ikan besar lainnya.

"Dulu sekitar tahun 1990-an, titik jatuhnya pesawat itu dikenal angker," kata Dadang (52), seorang nelayan Pakisjaya Karawang, Selasa (30/10/2018) lalu.

Warga setempat, Warta alias Boros juga menyebutkan kalau dahulu sering terjadi kapal nelayan terbalik di titik jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Baca Juga: Sudah 65 Kantong Jenazah Lion Air JT 610 Diterima RS Polri

Tetapi seiring perjalanan waktu, meski dulu daerah itu disebut angker, kini perairan sedalam sekitar 30-35 meter itu menjadi tempat pilihan warga untuk memancing. Termasuk menjadi titik nelayan untuk mencari ikan.

Sementara itu, sebelumnya dikabarkan pesawat Lion Air dengan Nomor Penerbangan JT 610 yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak pada 29 Oktober 2018 sekitar pukul 06.33 WIB.

Pesawat bernumpang 189 orang dengan nomor registrasi PK-LQP itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.

Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar. Selanjutya, Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Baca Juga: Ikatan Pilot Indonesia Yakin Lion Air JT 610 Aman Diterbangkan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI