Sudah 65 Kantong Jenazah Lion Air JT 610 Diterima RS Polri

Jum'at, 02 November 2018 | 13:09 WIB
Sudah 65 Kantong Jenazah Lion Air JT 610 Diterima RS Polri
Tim SAR gabungan membawa kantong berisi jenazah korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang di posko evakuasi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/11). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rumah Sakit Bhayangkara Polri hingga Jumat (2/11/2018) telah menerima total 65 kantong jenazah dari hasil proses evakuasi pesawat Lion Air JT-610, yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Karawang, Jawa Barat.

Jumlah tersebut bertambah 9 kantong jenazah dari sebelumnya yang 56 kantong jenazah.

Wakil Kepala RS Polri Komisaris Besar Polisi Haryanto menuturkan, jumlah tersebut merupakan keseluruhan dari hasil proses evakuasi sejak hari pertama.

Pada hari pertama, terdapat 24 kantong jenazah. Hari kedua 24 jenazah, hari ketiga 8 kantong jenazah, dan hari keempat 9 kantong jenazah.

Baca Juga: Ketiak Basah Bikin Tak Pede, Coba Tips Ini Mengatasinya

"Kemarin (Kamis, 1/11/2018) tambah 9 kantong jenazah. Jadi jumlahnya semua 65 kantong jenazah," kata Haryanto saat konferensi pers di RS Polri Said Sukanto, Keramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (2/11/2018).

Kepala Bidang Disaster Victim Investigation (DVI) Pusdokkes Polri Komesaris Besar Lisda Cancer menuturkan, kekinian tim DVI juga telah mengambil sampel DNA posmortem dari bagian tubuh penumpang sebanyak 272. Hal itu bertambah dari sebelumnya yang berjumlah 238 sampel DNA.

Lisda menjelaskan, 272 sampel DNA tersebut diambil dari 56 kantong jenazah. Sementara itu, sembilan kantong jenazah yang baru diterima belum dilakukan pengambilan sampel DNA.

"Itu 272 DNA postmortem di luar dari sembilan kantong jenazah yang baru. Tapi dari 56 kantong jenazah, yang sembilan baru kami terima tadi pagi, belum dibuka.  Sebab, kantong jenazah itu baru kami terima pada Kamis malam. Jadi dimasukkan dulu ke ruang penyimpanan," tuturnya.

Untuk diketahui, tim DVI RS Polri baru berhasil mengidentifikasi satu korban yakni atas nama Jannatun Cintya Dewi.

Baca Juga: Ikatan Pilot Indonesia Yakin Lion Air JT 610 Aman Diterbangkan

Perempuan kelahiran Sidoarjo 12 September 1994 itu adalah warga Dusun Prumpon RT1/RW1 Kecamatan Sukodono, Jawa Timur, yang merupakan anak ketiga dari Ibu Surtiyem dan Bambang Supriyadi.

Jannatun Cintya Dewi teridentifikasi berdasarkan lima jari di tangan kanannya. Sidik jari Jannatun Cintya Dewi teridentifikasi, setelah tim DVI menelusuri dan mencocokkan sidik jari jenazah dengan sidik jari yang ada di database KTP elektronik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI