Suara.com - Cucu pendiri Nadhlatul Ulama (NU) Irfan Yusuf Hasyim resmi menjadi Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Banyak unsur yang membuat dirinya memutuskan untuk menjadi jubir kubu Prabowo-Sandiaga, termasuk menjelaskan posisi NU dalam Pilpres 2019.
Pria yang akrab disapa Gus Irfan tersebut melihat fenomena di akar rumput bahwa baik kubu pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Sandiaga dengan Joko Widodo atau Jokowi-Maruf Amin terbagi menjadi kubu non NU dan kubu NU. Hal tersebut kemudian direspon Gus Irfan.
"Saya terpanggil untuk membantu sekaligus menjelaskan kepada umat bahwa tidak seperti itu. NU adalah NU sendiri bukan peserta Pemilu, Pilpres, sehingga tidak ada kaitan sama sekali," kata Gus Irfan di Prabowo-Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2018).
Meskipun Gus Irfan mengakui ada beberapa tokoh NU yang gabung ke dalam tim kampanye masing-masing kandidat Pilpres 2019. Namun, Gus Irfan menegaskan bahwa tokoh-tokoh NU itu hanya mewakili pribadi sehingga tak membawa embel-embel NU.
Baca Juga: Usai DItemukan, Black Box Lion Air JT 610 Dibawa ke KNKT
Selain itu, Gus Irfan mengaku tertarik bergabung ke kubu Prabowo-Sandiaga karena memiliki kesamaan visi dan misi, salah satunya meningkatkan perekonomi keumatan.
"Saya di NU, kebetulan menjadi Wakil Ketua Lembaga Perekonomian di NU Pusat, jadi ya saya tahu persis kondisi kita. Saya kira dengan banyaknya ide-ide dari bang Sandi bisa kita sinergikan supaya bisa bermanfaat kepada umat," pungkasnya.