Pompa Air Dicopot, SF Mengamuk dan Tusuk Warga Pakai Keris

Kamis, 01 November 2018 | 19:35 WIB
Pompa Air Dicopot, SF Mengamuk dan Tusuk Warga Pakai Keris
Pelaku penganiayaan empat petani di Sukorejo menjalani pemeriksaan di Mapolres Ponorogo.(istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pria berinisial SF (33) mengamuk kepada sebagian warga yang mencopot pompa air di kediamannya di Desa Bangunrejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo. Bahkan, SF menusuk empat warga dengan menggunakan sebilah keris.

Empat warga yang luka-luka akiba serangan senjata tajam itu di antaranya Jemikun (60), Suprapto (45), Dandy Pratama berusia (16), dan Riyan Rifai (17).

Kapolsek Sukorejo, AKP Harijadi, mengatakan pelaku penganiayaan itu berinisial SF, 33, yang juga tetangga para korban. Peristiwa penganiayaan itu terjadi padi Rabu (31/10/2018) sekitar pukul 22.30 WIB.

Kejadian itu berawal saat sekitar 25 warga desa setempat secara bersama-sama akan melepas pompa air sibel di areal persawahan Desa Bangunrejo. Pompa air sibel itu merupakan milik MR, ibu kandung pelaku penganiayaan.

Baca Juga: Istri Baru Bangun Tidur, Dipaksa Suami Threesome di Teras Rumah

Pompa air sibel di persawahan itu harus dilepas karena sesuai kesepakatan kelompok tani yang ada di desa tersebut. Sepekan sebelumnya para petani di desa itu bersepakat untuk melepas pompa air dalam waktu 3X24 jam. Namun, hingga batas yang telah ditentukan, mesin pompa sibel milik MR tidak dilepas.

"Sebelum sibel itu dilepas memang para petani di desa tersebut melakukan musyawarah terkait permasalahan sibel. Namun ada beberapa anggota petani yang tidak hadir," kata dia, Kamis (1/11/2018).

Karena sudah sesuai kesepakatan, sekitar 25 petani kemudian hendak melepas mesin pompa milik MR. Saat menuju ke sawah, warga justru diadang SK dengan menggunakan keris. Pelaku kemudian menyerang warga dengan menggunakan keris itu. Hingga akhirnya empat petani mengalami luka tusuk di bagian tubuhnya.

"Mungkin saat ada musyawarah itu pelaku tidak hadir saar rapat. Kemudian dia tidak terima dan langsung menyerang hingga terjadilah kasus penganiayaan itu," terang dia.

Keempat warga itu langsung dilarikan ke RS Muhammadiyah Ponorogo. Ada yang mengalami luka di bagian leher, dada, hingga lengan. Dua warga yaitu Jemikun dan Dandy Pratama hanya menjalani rawat jalan. Sedangkan dua warga lainnya yaitu Suprapto dan Riyan Rifai harus dirawat intensif di RS karena mengalami luka parah.

Baca Juga: Satu Black Box Pesawat Lion Air Jatuh Tiba di JICT 2

Pelaku kemudian dibawa ke kantor kepolisian untuk dimintai keterangan mengenai aksi penyerangan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI