RS Polri Siapkan 20 Psikolog Dampingi Keluarga Korban Lion Air

Kamis, 01 November 2018 | 17:10 WIB
RS Polri Siapkan 20 Psikolog Dampingi Keluarga Korban Lion Air
Tangis histeris ibu korban Lion Air (Suara.com/Chyntia Sami B)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rumah Sakit Polri menyiapkan 20 psikolog untuk mendampingi keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Pendampingan dimaksudkan guna memulihkan trauma bagi keluarga korban.

Kepala RS Polri Komisaris Besar Polisi Musyafak mengatakan 20 psikolog tersebut terdiri dari biro psikolog Mabes Polri, psikolog Polda Metro Jaya, psikolog RS Polri, dan psikolog TNI AU.

"Ada 20 psikolog yang membantu pelaksanaan kegiatan ini, yang mana dari 20 tersebut ada dari biro psikologi Mabes Polri, psikologi Polda Metro Jaya, psikologi RS polri, dan ada tambahan psikologi TNI Angkatan Udara," kata Musyafak di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (1/11/2018).

Berkenaan dengan itu, Musyafak menjelaskan kalau pendampingan yang diberikan psikolog tidak hanya diperuntukan bagi keluarga korban, melainkan bagi siapapun yang membutuhkan termasuk para petugas. Adapuan lanjut Musyafak, kekininian total ada 53 keluarga korban pesawat JT-610 yang telah mendapatkan pendampingan dari psikolog.

Baca Juga: Soeharto dan Gus Dur Tak Masuk Calon Pahlawan di 2018

"Sampai saat ini ada 53 keluarga yang dilakukan. Pendampingan bukan hanya keluarga korban tapi petugas. Jadi bagi siapapun yang perlu diberikan," tuturnya.

Untuk diketahui, pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT-610 milik maskapai Lion Air lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak pada hari Senin (29/10) kemarin sekitar pukul 06.33 WIB.

Pesawat JT-610 berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Namun, pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E dan sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.

Pesawat tersbut mengangkut toral 189 penumpang, terdiri dari atas 178 orang dewasa, satu anak-anak, dua bayi, dan enam awak kabin.

Kekinian, proses evakuasi pesawat JT-610 maupun korban masih berlangsung meski kotak hitam telah ditemukan. 

Baca Juga: Pesan Terakhir Jannantun ke Adik: Rajin Belajar, Sayangi Orangtua

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI