Penumpang Lion Air JT610 Sempat Ngomong: Biar Mati di Pesawat

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 01 November 2018 | 16:36 WIB
Penumpang Lion Air JT610 Sempat Ngomong: Biar Mati di Pesawat
Ilustrasi pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018). [Suara.com/Aldie Syaf Buana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sah Sahabudin (43), warga Jambi asal Banten yang bekerja sebagai Kasubag TU KPP Pratama Pangkal Pinang, Bangka Belitung, sempat melontarkan kalimat yang disebut aneh, sebelum menjadi korban pesawat Lion Air JT 610, Senin (29/10) awal pekan ini.

Sebab, sebelum menumpangi pesawat nahas yang jatuh ke dasar lautan Karawang, Jawa Barat, Sahabudin sering mengucapkan kalimat, “Biarlah mati, paling mati di pesawat”.

Berdasar informasi yang terhimpun Serujambi—jaringan Suara.com, korban meninggalkan seorang istri bernama Ratna Sari Dewi (34), yang bekerja sebagai Wakil Ketua II Bidang Umum dan Kepegawaian, dan dua orang orang anak: Ratu (3) dan Hanin yang masih berusia 6 bulan.

Adik dari Ratna, Randi (29), Kamis (1/11/2018) mengatakan, satu minggu sebelum terjadinya kecelakaan, Sah Sahabudin mendatangi keluarganya di Jambi.

Baca Juga: Politisi PDIP: Tuti Tursilawati Divonis Mati di Era SBY

Saat berada di Jambi, Sahabudin kerap berbicara kalimat itu, “Biarlah mati, palingan mati di pesawat”.

Rumah duka di kawasan The Hook, Jambi terlihat sepi. [Wawan/Seru Jambi]
Rumah duka di kawasan The Hook, Jambi terlihat sepi. [Wawan/Seru Jambi]

Randi menjelaskan, hingga kekinian jasad korban belum ditemukan oleh pihak terkait. Namun, ada beberapa peralatan yang dibawa korban telah ditemukan.

“Sejadah dan tempat alat tulis yang biasa dipakainya sudah ditemukan,” ujarnya.

Lanjutnya, korban menikah dengan Ratna sejak Desember 2014. Sebelum menjalani pernikahan, Sah Sahabudin telah bekerja di KPP Pratama Pangkal Pinang, Bangka.

Korban selalu rajin untuk mengunjungi sang istri di Jambi. “Kalau ada waktu libur, Akang (korban) bisa tiga sampai empat hari berada di Jambi,” katanya.

Baca Juga: Tak Melayat Ibu Mertua, Nikita Mirzani: Panas

Ketika ditanya terkait harapan dari pihak keluarga kalau korban masih bisa ditemukan dalam keadaan hidup? Ia mengatakan pihak keluarga telah pasrah dengan kondisi apa pun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI