Mendagri Buka Posko Pembuatan Surat Kematian Korban Lion Air

Bangun Santoso | Walda Marison
Mendagri Buka Posko Pembuatan Surat Kematian Korban Lion Air
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. [Suara.com/Welly Hidayat]

Posko tersebut akan dibuka selama 24 jam penuh

Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo hari ini menyambangi keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang ada di Rumah Sakit Polri, Keramat Jati, Jakarta Timur. Ia datang didampingi Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Tony Surya Putra dan Wakapolda Metro Jaya, Wahyu Hadiningrat.

Mendagri datang sekitar pukul 12.49 WIB dengan pengawalan ketat. Iapun menyalami beberapa keluarga korban yang berada di posko antemortem.

"Saya ke sini hanya ingin menyampaikan duka, turut prihatin dengan para keluarga," ujarnya Tjahjo Kumolo kepada awak media, Kamis (11/1/2018).

Tjahjo menyebut membawa tim Dukcapil guna membantu pihak Polri mempercepat identivikasi jenazah dan keluarga korban. Tim dari Dukcapil akan mendirikan posko 24 jam guna membantu tim INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprints Identification Syestem) Polri.

Baca Juga: Presiden RI Prabowo Subianto Berterima Kasih Atas Inisiatif Kemendagri Gelar Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah 2024

Selain membantu dalam proses identivikasi sidik jari, pihaknya juga membantu membuat surat kematian bagi para korban yang sudah teridentivikasi jenazahnya. Ia berharap pihaknya dapat membantu pihak Polri dengan maksimal.

"Kami ada pokso 24 jam di sini sampai selesai termasuk mempersiapkan surat surat kematian tidak harus mengurus panjang panjang supaya satu atap segera selesai dibantu," tutupnya.

Sebelumnya, banyaknya laporan yang masuk kedalan posko antimortem RS Polri merupakan buntut dari kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perarian Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin, (29/10/2018).

Pesawat tersebut take off dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang pada pukul 6.20 WIB menuju Bandara Udara Depati Amir, Pangkal Pinang. Pesawat itu hilang kontak sekitar pukul 6.33 WIB saat pesawat baru sekira 10 menit mengudara.

Pesawat diketahui terjatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Diperkirakan seluruh penumpang didalam pesawat tewas. Keseluruhan penumpang terdiri dari 178 orang dewasa, satu anak-anak, dua bayi dan enam awak kabin.

Baca Juga: Sah! Anggota DPR Papua Tengah Periode 2024-2029 Resmi Bertugas

Sejak hari itu, banyak keluarga korban yang berdatangan ke RS Polri untuk memeriksa jenazah yang ada di dalam pesawat. Pasalnya beberapa potongan jenazah yang ditemukan oleh Basarnas langsung dilarikan ke RS Polri, Keramat Jati.