Suara.com - Halima (31), perempuan Desa Juruan Laok, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melaporkan suaminya, Matrawi, ke Polres Sumenep.
Kasubag Humas Polres Sumenep Iptu Agus Suparno mengatakan, laporan itu dilakukan atas tuduhan Matrawi telah melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Selasa (30/10) pekan ini.
"Korban melapor ke polres setelah dianiaya suaminya menggunakan celurit. Akibatnya, pelapor mengalami luka berdarah dan memar di tubuhnya. Diduga suaminya ini cemburu terhadap korban," kata Agus seperti dilaporkan Beritajatim.com, Kamis (1/11/2018).
Kasus KDRT itu berawal ketika Matrawi mencurigai istrinya (korban) telah berselingkuh dengan laki-laki lain.
Baca Juga: Vicky Prasetyo Dirawat di RS, Angel Lelga Kok Tak Menjenguk?
Namun, korban menyangkal tuduhan itu. Tetapi, Matrawi tetap tidak percaya dan emosi. Ia mengambil sebilah celurit yang masih ada sarungnya, kemudian membacokkan ujung celurit ke korban. Korban mengalami luka dan berdarah.
"Tersangka seperti tidak puas. Ia kembali memukulkan celurit ke betis kanan dan paha kiri korban hingga memar," terang Agus.
Penganiayaan itu kembali terjadi keesokan hari. Suami korban kembali marah-marah, kemudian mengambil celurit dan memukulkan ke istrinya.
Sabetan celurit Matrawi itu mengenai bagian belakang Halima, tepatnya di rusuk sebelah kanan. Korban luka memar akibat pukulan celurit itu.
KDRT yang dialami korban tidak hanya itu. Menurut penuturan korban, selama 13 bulan belakangan ini, suaminya selalu menyekap dirinya di dalam kamar, apabila Matrawi pergi.
Baca Juga: Reza Rahardian dan Chelsea Islan Main Teater Bunga Penutup Abad
"Jadi si istri ini dikunci di dalam kamar. Dikunci dari luar oleh suaminya, kemudian kuncinya dibawa pergi suaminya," ungkap Agus.
Karena tidak tahan atas perilaku suami, korban memilih melapor ke Polres Sumenep. "Laporannya sudah kami proses. Kasusnya tengah ditangani Satreskrim Polres Sumenep," ucapnya.
Berita ini kali pertama diterbitkan Beritajatim.com dengan judul “Cemburu, Istri Disekap 13 Bulan dan Dipukul Celurit”