Kalau hendak berangkat ke Pangkal Pinang, Ayu selalu menelepon Ning untuk berpamitan. Namun, saat hari nahas jatuhnya pesawat Lion Air JT610 yang ditumpangi Ayu, Ning begitu gelisah lantaran Ayu belum memberikan kabar.
“Biasanya selalu telepon, tapi pagi itu tidak, jadi gelisah,” ujar Ning.
Karena tak ada kabar dari Ning, Senin pagi sebelum Ayu berangkat ke Bandara Soekarno – Hatta, akhirnya ia memutuskan untuk menelpon putrinya tersebut. Ketika itu teleponnya masih berbalas.
“Ayu di mana? Baru jalan mau ke bandara Ma, jam 8 harus sudah di kantor. Iya Ma, minta doa biar selamat,” ucap Ning mengenang perbincangan terakhir dengan Ayu.
Baca Juga: Hadiri Indonesian Television Awards, Cha Eun Woo Bikin Histeris
Pagi sekitar sekitar pukul 09.00WIB, Lena (43) kakak kedua Ayu yang merupakan PNS di Polresta Palembang, melihat tayangan di televisi jatuhnya pesawat yang ditumpangi oleh adiknya tersebut.
Lena akhirnya menelpon Murtadi untuk mencari tahu keberadaan Ayu yang menuju ke Pangkal Pinang. Namun, hingga menjelang siang, rekan-rekan Ayu yang berada di Pangkal Pinang tak melihat keberadaan Ayu.
“Kakaknya langsung menelpon saya, waktu itu saya langsung menjerit dan menangis tidak tahu mau berbuat apa,” ucap Ning dengan mata berkaca-kaca.
Setelah dicek jadwal penerbangan di Jakarta, Ayu ternyata memang menjadi salah satu penumpang di Lion Air JT 610 yang menuju Pangkal Pinang.
Ning kini hanya pasrah dan menantikan keajaiban dari Tuhan, tentang keberadaan Ayu yang masih ditunggu keluarga.
Baca Juga: Bos Tokopedia Optimistis 2045 Indonesia Digdaya, Ini Syaratnya
“Kalaupun memang tinggal jenazah, kami ingin bawa pulang jenazahnya dan bertemu untuk terakhir kali. Semuanya sudah suratan Allah,” pungkasnya.