Suara.com - Keluarga penumpang pesawat nahas Lion Air JT 610 masih menunggu kepastian kabar dari tim SAR, yang melakukan pencarian di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Dalam insiden nahas tersebut, empat warga Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, juga tercatat dalam manifes pesawat.
Keempat penumpang itu ialah Dadang Saputra (27), Ase Sarifudin (25) serta dua orang lainnya merupakan pasangan suami istri Candra Kirana (29), dan Cici Arista (28).
Mereka saling mengenal, karena rekan kerja dalam bidang yang sama, dan baru saja menyelesaikan pekerjaan di Bali.
Baca Juga: Demi Timnas Indonesia, M. Ridho Rela Tinggalkan Borneo FC
Ayah dari Candra Kirana, Anang Urip (61) warga PALI mengakui mendapatkan kabar buruk tersebut saat menonton televisi, Senin (29/10) awal pekan ini..
"Awalnya mereka berlima, di sana ada Bayu yang juga ikut ke Bali untuk pekerjaan. Bayu ini merupakan adik bungsu dari Chandra, sewaktu transit di Jakarta mereka berpisah, Bayu pulang ke Palembang dan keempatnya pulang ke Pangkal Pinang," kata Anang di rumahnya, di Kelurahan Pasar Bhayangkara Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, Rabu, (31/10/2018).
Ia menceritakan, Chandra dan Cici baru menikah pada April 2018, dan tinggal di Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung.
"Sebulan yang lalu terakhir bertemu, dan dua minggu lalu terakhir kontakan via telepon. Keduanya baru saja menikah enam bulan lalu, dan tinggal di Pangkal Pinang karena bekerja di sana," jelasnya.
Sedangkan Kaini, ibunda Ase Sarifudin (25) mengakui berkomunikasi dengan anaknya sebelum putranya itu berangkat ke pulau Bali.
Baca Juga: Jannatun Cyntia Dewi, Jenazah Pertama Korban Lion Air Jatuh
"Dia sempat pamit via telpon, katanya mau ke Bali. Dia bilang, ’Mak aku nak ke bali, nanti kalau pulang aku bawakan oleh-oleh untuk semuanya’. Tapi sekarang dia tidak ada kabarnya," kenangnya.