Kisah Korban Lion Air, AKBP Mito, Anak Petani Berjiwa Penolong

Rabu, 31 Oktober 2018 | 18:16 WIB
Kisah Korban Lion Air, AKBP Mito, Anak Petani Berjiwa Penolong
Dian, istri AKBP Mito saat datangi posko evakuasi korban Lion Air JT 610 di JICT, Tanjung Priok, Jakut. (Suara.com/Walda).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - AKBP Mito, korban tragedi pesawat Lion Air JT 610 dikenal sebagai anggota polisi yang memiliki jiwa penolong tinggi. Bahkan, Mito yang menjabat Kepala Bagian Pal Biro Sarana dan Prasarana Polda Babel merupakan pria yang rendah hati.

Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtia mengaku sangat mengenal dekat Mito karena kedua teman satu angkatan di Akademi Kepolisian (Akpol).

"Saya kenal beliau orangnya rendah hati jiwa penolongnya tinggi. Kemudian juga beliau ini anak petani," kata Vivid di posko JICT, Tanjung Priok, Rabu, (31/10/2018).

Vivid juga bercerita jika rekannya itu tak sungkan untuk melatih anak-anak muda yang mau menjadi polisi. Pelatihan itu diberikan AKBP Mito kepada anak-anak muda di kampung halamannya di Kendal, Jawa Tengah.

Baca Juga: Menkes : Angka Prevalensi Stunting Turun Jadi 30.8 Persen

"Yang bersangkutan (Mito) di sana (Kendal) karena orang biasa tapi bisa masuk polisi akhirnya dia di sana melatih beberapa orang yang ingin menjadi polisi dan berhasil," kenang Vivid

Dia pun masih tak menyangka jika AKBP Mito menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610. Namun, vivid tetap mengucapkan turut berbela sungkawa terkait kepergian Mito.

AKBP Mito merupakan satu dari tiga anggota polisi yang menjadi korban kecelakaan Lion Air. Ia bertugas sebagai Kepala Bagian Pal Biro Sarana dan Prasarana Polda Babel.

Dua anggota polisi lain yang menjadi korban diantaranya AKBP Sekar Maulan dan Bripka Rangga Adi Prana anggota kasi Propam Polsek gerunggang Polres Pangkapinang. Keduanya juga sama sama bertugas di Polda Babel.

Ketiganya dinyatakan hilang bersama pesawat Lion Air JT610 yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, Banten menuju Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang pada Senin, (29/10/2018). Pesawat tersebut jatuh di perairan Tangjung Kerawang, Jawa Barat. Hingga saat ini tim Basarnas masih melakukan proses evakuasi di lokasi jatuhnya pesawat.

Baca Juga: Keluarga Korban Lion Air Nangis Saat Ditemui Gubernur Babel

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI