Suara.com - Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman menemui keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 di Posko Trauma Healing, Rumah Sakit Polri, Jakarta, Rabu (31/10/2018). Salah satu keluarga korban yang ditemui Erzaldi ada yang menangis.
Perempuan yang tengah mengenakan kerudung itu menangis saat menceritakan orangtuanya pingsan melihat identitas anaknya yang sudah berhasil ditemukan tim evakuasi.
"Ibu saya pingsan di pasar, ibu saya didiami dulu jangan dikasih tahu dulu, tapi KTP sudah tayang, media sudah tayang, ibu saya pingsan. (Kemudian) Istrinya menjerit setiap melihat, dia minta KTPnya untuk dipeluknya katanya. Istrinya kami suruh dihotel karena wartawan banyak yang KTP ini ditayang terus terusan," ujar perempuan tersebut kepada Erzaldi.
Erzaldi menerangkan, kedatangannya ke ibu kota untuk menemui keluarga korban yang berasal dari Bangka Belitung. Dalam pertemuan ini, keluarga korban meminta proses identifikasi cepat selesai.
Baca Juga: Pergi Nonton Timnas, Rafi Tak Kembali Pulang ke Rumah
"Hampir semua keluarga kita temui khususnya yang dari Bangka Belitung. Mereka tidak ada keluhan, cuma minta cepat. Tapi dalam hal ini kita sampaikan, bahwa RS Polri sudah maksimal dan kerjanya 24 jam dan selalu ada petugas," kata Erzaldi.
Ia pun berharap dalam waktu dekat Tim DVI bisa mengidentifikasi korban jatuhnya pesawat Lion Air di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10). Pemerintah Bangka Belitung, kata Erzaldi, akan membantu pemulangan jenazah setelah jenazah berada di Pangkal Pinang.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat setelah ada kejelasan teridentifikasi dan atas nama siapa dan kalau ada keluarga dari Bangka Belitung, kami sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk menerima jenazah ini," kata dia.
Lebih jauh, Erzaldi juga meminta pada media dan semua masyarakat untuk tidak menyebarkan foto KTP atau bagian tubuh korban pesawat Lion Air. Hal tersebut, kata dia, merupakan permintaan dari keluarga korban.
"Tadi ada keluarga meminta pihak media tidak menyoroti body part, atau KTP karena ini secara psikologi mengggangu dan mereka akan semakin sedih, ada tiga sampai empat orang sampaikan hal itu," tandasnya.
Baca Juga: Lawan Crolla, Daud Ingin Berikan Kado Kemenangan di Hari Pahlawan