Investigasi Buku Merah, IndonesiaLeaks Dilaporkan ke Polisi

Tim Liputan Khusus Suara.Com
Rabu, 31 Oktober 2018 | 16:16 WIB
Investigasi Buku Merah, IndonesiaLeaks Dilaporkan ke Polisi
Logo IndonesiaLeaks. [IndonesiaLeaks.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Abdul Manan, Ketua Aliansi Jurnalis Independen sekaligus salah satu inisiator IndonesiaLeaks, dilaporkan pengacara Elvan Games ke Polda Metro Jaya.

Pelaporan itu dilakukan atas tuduhan IndonesiaLeaks diklaim melakukan pengaduan palsu pada penguasa.

IndonesiaLeaks sendiri adalah platform mandiri bagi informan publik untuk menghadirkan pemberitan yang berkualitas dan menyuarakan kepentingan publik.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, Kantor Advokasi dan Investigasi Hukum Elvan Games dan Rekan melaporkan Abdul Manan pada hari Selasa (23/10/2018).

Baca Juga: Proses Pencarian Hingga Black Box Lion Air JT 610 Ditemukan

"Iya betul, sudah lapor," kata Argo di Jalan Janur Elok VII QH 5, Nomor 12, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (31/10/2018).

Argo belum mau merinci isi laporan Elvan Games terhadap Abdul Manan. Namun, ia menegaskan akan lebih dulu menyelidiki laporan tersebut, guna menentukan apakahmemenuhi unsur pidana atau tidak.

"Kalau tidak ada unsur pidana ya dihentikan penyelidikannya," jelasnya.

Berdasarkan data yang terhimpun, laporan itu dibuat atas nama Kantor Advokasi dan Investigasi Hukum Elvan Games dan Rekan.

Laporan tersebut telah diterima dan diberi nomor registrasi LP/5758/X/2018/PMJ/Ditreskrimum, tertanggal 23 Oktober 2018.

Baca Juga: Diserang Isu Kenaikan Harga Bahan Pokok, Kubu Jokowi Pasang Badan

Dalam laporan itu, pihak yang dilaporkan adalah Abdul Manan yang disebut sebagai inisiator IndonesiaLeaks.

Abdul Manan disangkakan melanggar Pasal 317 KUHP tentang Pengaduan Palsu Pada Penguasa dalam laporan itu.

Sebelumnya, Minggu (14/10), AJI sebagai inisiator IndonesiaLeaks menantang pihak yang menuding laporan investigasi lima media soal kasus perusakan barang bukti ‘buku merah’ dan aliran dana ke pejabat negara, termasuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebagai informasi palsu alias hoaks.

Kelima media massa daring yang dimaksud ialah Tempo, Suara.com, KBR, Jaring, dan Independen.id.

Ketua Umum AJI Abdul Manan menegaskan, siap diajak berdiskusi mengenai validasi laporan investigasi berdasarkan data yang diberikan publik anonim ke laman IndonesiaLeaks.

Ia memastikan, laporan investigasi media-media anggota IndonesiaLeaks berdasarkan data dan fakta yang telah diuji kebenarannya secara ketat.

“Sebutkan saja bagian apa dari liputan itu yang hoaks. Buku merah? BAP-nya atau apa? Kalau buku merah itu tidak ada, IndonesiaLeaks layak disebut penyebar hoaks," kata Abdul Manan dalam konferensi Pers di Sekretariat AJI, Jakarta.

Manan mengatakan, pihak yang menuding tersebut belum membaca laporan investigasi secara utuh dan belum membuka laman IndonesiaLeaks.

Ia juga menantang para pihak yang menuding itu membuktikan buku merah tersebut tidak ada.

 “Silakan yang menyebut hoaks, buktikan kalau buku merah itu tidak ada. Kalau tudingan itu benar, kami akan mengakui seperti Ratna Sarumpaet mengakui," jelas dia.

Manan juga tidak mau ambil pusing dengan tudingan IndonesiaLeaks memiliki motif politik menuju Pilpres 2019.

“Sesuatu yang tidak harus kita risaukan, kenapa kami melakukan di tahun politik. Kami lakukan (liputan investigasi) semua secara cover both side dan itu adalah saat terbaik,” kata dia.

Dia menegaskan, semua data yang diterima media-media IndonesiaLeaks mulai dari buku merah, BAP dan lainnya sudah diverifikasi dan bisa diuji kebenarannya.

 “Tudingan orang tidak bisa kami cegah. Tapi yang pasti kami tidak ada kepentingan politik,” ujar dia.

Dia menambahkan, IndonesiaLeaks tidak bisa mencegah pihak politik tertentu untuk menyerang lawan politiknya dengan menggunakan laporan berita investigasi tersebut.

“Itu biasa dalam politik, kami tidak merisaukannya. Kami tidak punya kepentingan politik tertentu dengan calon yang berkepentingan,” kata dia.

Hasil liputan investigasi IndonesiaLeaks bisa dibaca di sini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI