Di atas lahan masif seluas 45 ha, Arumdalu menampilkan 10 vila berdesain kontemporer. Semua bangunan dirancang menghadap laut turkuois dan pantai seputih terigu.
"Kita bisa menemukan mangga, buah naga, selada, juga ketumbar di sini. Sesekali kita juga bisa menyaksikan monyet atau tupai berkeliaran di sekitar resor. Kami berusaha tidak mengganggu habitat mereka," pungkas Mivtah.
Tenaga Ahli Menteri Pariswisata Bidang Nomadic Tourism, Waizly Darwin, mengatakan, nomadic tourism atau dikenal dengan wisata embara sangat cocok diterapkan di tempat-tempat pedalaman yang minim aksesibilitas dan akomodasi. Menurutnya, kebutuhan wisatawan akan leisure experience begitu besar, lebih dari sekedar travel sebagai komoditas.
“Sekarang orang lebih suka mencari dan mendapatkan pengalaman yang unik, beda, anti mainstream, dan Instagramable,” katanya.
Baca Juga: 38 Finalis PPI 2018 Dibekali Nomadic Tourism oleh Menpar
Waizly menjelaskan, tren nomadic tourism sedang tumbuh di beberapa negara saat ini. Baginya, konsep ini dapat menciptakan destinasi wisata baru.
Indonesia merupakan destinasi pilihan kaum nomad. Canggu (Bali) dipilih sebagai destinasi #1 di dunia untuk para digital nomad berdasarkan nomadlist.com (2017), sedangkan Ubud #6, Denpasar #14, dan Jogja #74.
"Kini Kita sedang menyiapkan pilihan-pilihan lainnya untuk nomadic tourism, yang ditetapkan di 10 destinasi prioritas, atau biasa disebut '10 Bali Baru'. Nomadic tourism sangat cocok diterapkan di sana," pungkas Waizly.
Sekadar informasi, 10 Bali Baru yang ditetapkan adalah Borobudur, Danau Toba, Bromo Tengger Semeru, Pulau Komodo, Kepulauan Seribu, Tanjung Kelayang, Mandalika, Wakatobi, Morotai, dan Tanjung Lesung.
Baca Juga: Nomadic Tourism Jadi Formula Pariwisata Indonesia di Masa Depan