"Kemudian tamu juga dimanja dengan adanya sistem pemanas air yang terhubung dengan pendingin ruangan kamar, sehingga air panas yang digunakan tidak memerlukan listrik tambahan, melainkan merupakan konversi panas udara pembuangan pendingin ruangan menjadi air panas," tambahnya.
Tidak hanya itu, fokus utama Arumdalu adalah keseimbangan alam. Maka air kolam yang digunakan merupakan air tanah yang terjaga selama ini. Menurutnya, tidak ada penebangan pohon yang dilakukan pada saat pembangunan dilakukan.
"PH air di sini bisa dikatakan sesuai dengan PH air mineral yang biasa digunakan untuk minum," tambah Mivtah.
Arumdalu Resort merangkum semua kemewahan yang disandingkan bersama cantiknya pantai Belitung. Dengan dua piliihan tipe vila, pengunjung bisa berlibur ala ratu sambil menikmati semua fasilitas keren yang ada.
Baca Juga: 38 Finalis PPI 2018 Dibekali Nomadic Tourism oleh Menpar
Pantai di depan hotel memang private. Akomodasi satu ini ‘terisolasi’ dengan indahnya. Kolam renang dan kursi-kursi santai di tepi pantainya pun ditata mewah ala beach club di Bali.
Arumdalu Resort bisa ditempuh sekitar 1,5 jam berkendara dari Bandara Tanjung Pandan, Belitung. Tempatnya cukup terpencil dan masih sunyi.
Sepanjang jalan, Anda bisa menikmati hutan hijau dan alami. Perjalanan akan melewati perkampunagn penduduk lokal dengan bentuk-bentuknya yang sederhana dan tradisional, serta perkebunan lada, karet dan sawit.
Sebelum sampai di lokasi, Anda akan menjumpai salah satu daya tarik wisata Belitung Selatan, yakni Batu Baginde. Batu ini merupakan batu terbesar di Belitung.
Jumlahnya ada sepasang. Warga setempat percaya dua batu ini merupakan raja dan ratu pada masa lampau.
Baca Juga: Nomadic Tourism Jadi Formula Pariwisata Indonesia di Masa Depan
"Di sini tamu juga bisa singgah ke kawasan wisata Pantai Penyabong. Di pantai ini, bebatuan granitnya sangat besar. Banyak yang percaya bahwa di pantai inilah batu-batu granit tertua di Belitung berada," kata Mivtah.