Cari Balita Hanyut, Tim SAR Malah Ketemu Buaya Bakau

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 31 Oktober 2018 | 07:22 WIB
Cari Balita Hanyut, Tim SAR Malah Ketemu Buaya Bakau
Proses pencarian Latifa (3) balita di Tanjungpinang yang terseret arus di parit belakang rumahnya, Selasa (30/8/2018). Tim SAR menghentikan pencarian sementara. (Foto: Afriadi/Batamnews)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga di Kelurahan Melayu Kota Piring, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang geger. Seorang balita 3 tahun bernama Latifa hilang diduga terseret arus di parit yang ada di belakang rumahnya di Jalan Wonosari Kelurahan Melayu Kota Piring pada Selasa (30/10/2018).

Di bantu warga setempat, tim SAR yang menerima laporan menyisir sekitar lokasi hilangnya balita Latifa. Bocah berumur 3 tahun itu diduga terpeleset saat bermain dengan abang kandungan sehingga ia terbawa arus parit. Sebelumnya cuaca di Tanjungpinang hujan deras sehingga air hujan meluap ke parit.

Hingga selama empat jam petugas gabungan melakukan pencarian belum juga berbuah hasil. Namun parit yang disisir oleh petugas tembus di muara Jalan kuantan yang diketahui terdapat banyak buaya.

Menurut salah satu petugas Basarnas Tanjungpinang saat melakukan pencarian pihaknya melihat seekor buaya timbul di dalam bakau.

Baca Juga: Sebelum Dieksekusi Mati di Saudi, Tuti Sempat Video Call Ibunda

"Ada buaya tadi sekitar dua meter panjangnya, tak jauh dari perahu karet kami," ujar petugas tersebut seperti diwartakan Batamnews.co.id (jaringan Suara.com).

Oyon, salah satu warga setempat menyebut, bahwa di muara itu memang terdapat banyak buaya. Sudah tak asing lagi kalau warga di Jalan Kuantan melihat buaya di daerah tersebut.

"Sering itu tidak, tapi setiap musim panas dan air pasang buaya pasti timbul, di pinggir tebing," ujarnya.

Namun, kata dia, buaya yang sering dilihat masyarakat tak mengganggu, bahkan ayam warga melintas di depannya pun tak dimakan.

"Ada tiga ekor, kemarin ayam di depan tak dimakannya," katanya.

Baca Juga: Penjelasan Polri Soal Maraknya Hoaks Penculikan Anak di Medsos

Pantauan di lapangan terlihat air muara sangat keruh, banyak sampah di sekitaran pohon bakau yang ada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI