Suara.com - Waktu menunjukkan pukul 17.50 WIB, Marbun menyandarkan perahunya di muara Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018).
Sedari pagi, Marbun telah pergi ke tengah laut untuk mencari udang dan ikan. Sembari melaut, ia juga membantu proses evakuasi jatuhnya pesawat Lion Air GT-610 rute Jakarta – Tanjung Pinang di perairan Tanjung Pakis.
Marbun mengatakan, ia dan teman-temannya tetap pada tujuan utamanya, yakni mencari ikan dan udang.
Untuk proses evakuasi, para nelayan hanya memberi informasi jika menemukan temuan baru seputar puing pesawat, atau korban penumpang tragedi tersebut.
Baca Juga: Kata Terakhir Korban Lion Air ke Keluarga: Mama Kelonin Aku Ya
"Kalau saya dan teman-teman fokus utamanya tetap melaut, cari ikan dan udang. Sembari melaut kami juga bantu-bantu evakuasi," ujar Marbun di kediamannya di Muara Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.
Marbun mengakui tak menemukan sisa puing pesawat Lion Air ataupun barang dan organ tubuh penumpang pesawat.
Seandainya menemukan benda-benda yang diduga berasal dari bagian pesawat, ia dan kawan-kawannya tak berani untuk menjaring ataupun memungut.
"Seharian melaut, sambil sesekali mantau, kami tidak menemukan barang-barang yang diduga berasal dari pesawat," jelasnya.
"Seandainya melihat atau menemukan, kami lebih memilih menginformasikan kepada tim yang bertugas," beber Marbun.
Baca Juga: Suap Proyek Meikarta, KPK Cecar James Riady 59 Pertanyaan
Marbun mengatakan, dirinya akan tetap membantu proses evakuasi hingga seminggu ke depan, sesuai kapasitas yang dimiliki. Namun, ia menuturkan, mencari ikan dan udang tetap menjadi prioritas utama.
"Ini kan proses evakuasi sampai seminggu ke depan ya, kami para nelayan tetap membantu semampunya. Kalau ada informasi kami kabarkan," pungkas Marbun.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 06.10 WIB, dijadwalkan tiba di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, pada pukul 07.10 WIB.
Pesawat tersebut mengangkut total 189 penumpang, terdiri atas 178 orang dewasa, satu anak-anak, dua bayi, dan enam awak kabin.