Suara.com - Ratusan penumpang pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta – Pangkal Pinang, hingga kekinian masih berstatus hilang setelah burung besi yang ditumpanginya jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Dalam pesawat yang nahas itu, terdapat 178 penumpang dewasa, 1 anak-anak, 2 bayi, 2 pilot, serta 6 pramugari. Sampai Selasa (30/10), tim SAR belum menemukan satu pun dari mereka dalam kondisi hidup.
Namun, di antara kisah duka itu, terselip cerita calon penumpang yang selamat dari tragedi karena tertinggal pesawat.
Minggu malam, 28 Oktober 2018, sekitar pukul 23.00 WIB, Soni Setiawan menumpangi angkutan darat dari Bandung, Jawa Barat, untuk bergegas ke Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang, Banten.
Baca Juga: Kesan Ari dan Arif yang Kali Pertama Naik Lion Air: Jatuh ke Laut
Jadwal penerbangannya sebenarnya masih lama, Senin keesokannya, 29 Oktober pukul 06.10 WIB.
Ini bukan kali pertama ia menumpangi burung besi pada pagi-pagi buta tersebut, sehingga ia benar-benar mengetahui harus berangkat pada Minggu malam agar pukul 03.00 WIB sudah sampai di Terminal 1B.
Tapi apa lacur, kemacetan di perjalanan membuatnya tak bisa sampai tepat waktu. Bahkan, ia tertinggal pesawat Lion Air JT 610 yang seharusnya membawa Soni ke Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung.
”Saya aslinya bertempat tinggal di Bandung. Tapi kerja di Pangkal Pinang. Jadi, setiap akhir pekan pulang. Untuk kembali ke sini, saya pakai Lion Air yang terbang pukul 06.10 pagi. Tapi, Senin hari ini terjebak macet di Cikampek, baru sampai bandara pukul 06.20, pesawat sudah pergi,” jelasnya di Bandara Depati Amir, Babel, Senin siang.
Tertinggal pesawat, pegawai negeri sipil Kantor Wilayah Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Babel itu memutuskan kembali membeli tiket penerbangan lain.
Baca Juga: Hal-hal Terakhir yang Dilakukan Penumpang Lion Air JT 610
Kali ini, ia memilih penerbangan maskapai Sriwijaya Air pukul 09.40 WIB. Agar tak lagi tertinggal pesawat, ia lantas duduk di ruang tunggu terminal.
Saat menunggu itulah ponselnya berdering. Seorang temannya menelepon untuk mempertanyakan kondisinya karena Lion Air JT 610 Jakarta – Pangkal Pinang diberitakan jatuh di perairan Karawang.
“Saat menunggu pesawat selanjutnya, teman saya menelepon. Menanyakan kabar dan menginformasikan Lion Air JT610 jatuh. Saya kaget dan menangis,” tuturnya.
Soni menangis sembari mengucap syukur. Ia senang terhindar dari kecelakaan maut tersebut. Tapi, ia juga bersedih, karena ia tahu, rekan-rekannya ada di dalam pesawat.
”Seharusnya, kami berenam naik pesawat itu."