"Jadi ke sini (Jakarta) cuma menengok anaknya. Biasanya Sabtu - Minggu balik ke Jakarta, karena anak-anaknya tak bisa dibawa, masih sekolah SMP dan SMA," kata Reni Nofrianti, sepupu Ari.
Setiap Sabtu dan Minggu, Ari menghabiskan waktu bersama keluarga di rumahnya, Pulo Cempaka, Kemandoran, Jakarta Selatan.
”Dia tak pernah menggunakan Lion Air. Saat kali pertama menggunakan, langsung menjadi korban,” sesal Reni.
Reni menuturkan, Ari sebenarnya tak sampai hati jauh dari suami dan anak-anaknya. Sempat Ari menumpahkan isi hatinya ke media sosial mengenai hal itu.
Baca Juga: Hal-hal Terakhir yang Dilakukan Penumpang Lion Air JT 610
"Jadi cuma bilang doakan saja semoga aku betah. Perpisahan ini mungkin perpisahan yang terbaik buat aku,” kata Reni.
***
Arif Yustian, bujang yang baru beranjak usia 20 tahun deg-degan pada Senin pekan ini. Pagi itu, adalah hari bersejarah bagi Arif, sebab ia akan kali pertama menumpangi pesawat untuk bepergian.
“Kalau naik pesawat itu, boleh pakai sendal nggak?” kata Arif kepada Sakiful, rekan kerjanya, yang datang ke indekosnya, Senin pagi sebelum berangkat ke Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang, Banten.
“Kalau bawa cairan kimia naik pesawat, apa boleh ya?” tanya Arif lagi ke Sakiful.
Arif adalah warga Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Setelah menuntaskan masa pembelajarannya di Sekolah Menengah Analisis Kimia Bogor (Smakbo), Arif bekerja sebagai karyawan di PT Sky Pasific Indonesia.