Perempuan pegawai Badan Pemeriksa Keuangan itu, baru pulang dari dinasnya di Pangkal Pinang, Babel. Ia terbiasa pulang pada Jumat sore, untuk melepas kerinduan terhadap suami dan ketiga anaknya yang masih kecil-kecil.
"Biasanya Jumat sore berangkat ke Jakarta, terus Senin pagi balik lagi ke Pangkal Pinang," tutur Admadji, paman Zuiva di Yogyakarta.
Zuiva adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Setelah menikah, Zuiva dikaruniai tiga anak yang masih bersekolah di SD dan TK.
Anaknya yang pertama, masih duduk di bangku kelas 4 SD. Anaknya yang kedua, kelas 2 SD. Sementara si bungsu ada di Taman Kanak-kanak.
Baca Juga: Obesitas Ternyata Bisa Pengaruhi Fungsi Otak
Sudah dua tahun Zuiva melakoni perjalanan jauh dan melelahkan tersebut. Namun, ia tak pernah mengira, Jumat pekan lalu, adalah kali terakhir ia bisa pulang dan melepas kerinduan.
Senin (29/10) pagi, seorang lelaki sedang asyik menonton acara-cara di televisi dalam rumahnya, Jalan Kaliurang km 5, Gang Jeruk Nomor 1 , Sleman, Yogyakarta.
Namun, ia sontak kaget dan resah ketika menyaksikan breaking news yang disiarkan salah satu stasiun televisi: Lion Air JT 610 Jakarta – Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang.
Pikirannya langsung tertuju pada si bungsu, Zuiva. Ia lantas menelepon nomor ponsel putrinya itu, tapi tak terbalas.
Ia lantas mengontak suami putrinya, dan mendapatkan kabar menyesakkan: Zuiva berangkat ke Pangkal Pinang pagi ini, naik Lion Air JT 610.”
Baca Juga: Persija Jakarta Hantam Barito Putera, Marko Simic Cetak Dua Gol
Perantauan Terakhir Pengantin Baru