Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mendalami aliran dana suap izin pembangunan megaproyek Meikarta yang diduga mengalir untuk pembiayaan Pilkada di Jawa Barat.
Hanya saja KPK tak ingin sesumbar bahwa ada aliran dana dari Meikarta untuk pembiayaan Pilkada. KPK akan mendalami secara mendalam dari keterangan para saksi dan tersangka yang sudah diamankan.
"Saya belum melihat itu nanti penyidik yang akan melengkapi. Tapi biasanya kita mendalaminya secara bertahap. Sehingga kita ga bisa katakan tidak ada, ga boleh juga kita katakan ada. Kita harus menunjukan bukti bukti," ujar Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, di Bandung, Selasa (30/10/2018).
Akan tetapi jika berkaca pada kasus korupsi yang berhasil diusut KPK, kata dia, acapkali sering berkaitan dengan proses Pilkada.
Baca Juga: Suap Meikarta, James Riady Penuhi Panggilan KPK
"Ada di Jabar juga ada alirannya (dana) ke sana, ga usah nyebut wilayahnya. Tapi apakah nanti ada aliran ke sana (Pilkada) nanti tetap yang kasus Bekasi nanti kita dalami dulu," kata dia.
Menurut dia, banyaknya tersangka yang terlibat dalam kasus dugaan suap Meikarta dapat menjadi jalan dalam mengungkap aliran dana. Dia pun meminta agar media massa sabar dan meyakinkan bahwa KPK pasti akan mencari bukti adanya dugaan aliran dana untuk Pilkada di Jawa Barat.
"Sabar saja dulu, pengertian dan kawan kawan serta peran orang per orang seperti apa dalam setiap kasus KPK akan mendalaminya," kata dia. (Antara)