Suara.com - Polisi sedang memburu dalang yang dituduh memprovokasi aksi unjuk rasa driver ojek online di gedung Lippo Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (29/10/2018) yang berujung rusuh.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisari Besar Indra Jafar menduga adanya aktor yang melakukan pelemparan batu saat para driver ojol berdemo. Namun, Indra mengaku masih terus menyelidiki para pelaku yang diduga sebagai provokator demo itu.
"Iya ada yang lempar batu, ada pengerusakannya nanti kita dalami. Sampai saat ini belum ada yang ditahan," kata Indra saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (30/10/2018).
Untuk mengejar para pelaku pelemparan,
pihaknya mencari beberapa barang bukti dari aksi pelemparan tersebut. Indra pun belum bisa memastikan jika para pelempar batu merupakan peserta demo atau penyusup yang hanya memprovokasi.
Baca Juga: PNS Korban Lion Air Akan Dapat Tunjangan 48 Kali Gaji Pokok
"Kita baru mencari cari alat buktinya. karena kan posisi kemarin enggak terkendali mereka itu," pungkasnya.
Sebelumnya, para driver ojol menggelar demonstrasi di Kantor Grab, Gedung Lippo Kuningan, Setiabudi, Jaksel, kemarin. Setidaknya ada tiga tuntutan yang disampaikan dalam aksi unjuk rasa para driver ojol. Pertama menuntut agar tarif roda dua Rp 3.000 per kilometer. Kedua perjanjian kemitraan yang adil, dan yang ketiga hilangkan suspensi atau putus mitra sepihak tanpa ada alasan yang jelas.
Namun unjuk rasa berakhir ricuh dengan aksi pelemparan batu. Beberapa kaca gedung Lippo pecah akibat kerusuhan tersebut.