Di Kabupaten Pangkep, para peserta akan melakukan bakti sosial untuk memberikan pelajaran berbagi dan peduli, memperkuat toleransi dan kesetiakawanan sosial. Bantuan yang diberikan berupa paket sembako untuk 500 penerima manfaat, paket perlengkapan sekolah, bantuan peralatan disabilitas, bantuan sarana olahraga, bantuan truk tangki air, dan bantuan keserasian sosial pembangunan jalan tani desa.
Selama dalam pelayaran, peserta mendapatkan pembekalan dan materi tentang wawasan kebangsaan, menyimak kisah dan pengalaman tentang jatuh bangun keluarga pahlawan dalam masa perjuangan dari narasumber Agustanzil Sjahroezah (cucu Pahlawan Nasional H. Agus Salim) dan Miranda Diponegoro (cicit Pahlawan Nasional Diponegoro), serta mendengar langsung kisah inspiratif para atlet peraih medali emas Asian Games 2018 dari Sulawesi Selatan.
Ini merupakan kali kedua Jelajah Kepahlawanan digelar. Pada 2017, peserta berlayar dari Dermaga Ujung Surabaya-Batu Poron Bangkalan-Dermaga Ujung dengan KRI dr. Soeharso, yang berfungsi sebagai kapal rumah sakit.
"Adik-adik mendapatkan kesempatan yang sangat berharga. Ini pengalaman yang luar biasa. Saya sendiri, seumur kalian belum pernah mendapat kesempatan ini. Oleh sebab itu, pergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya," terangnya.
Baca Juga: Kemensos Percepat Rehabilitasi Anak Korban Gempa Lombok
Kegiatan ini, lanjut Agus, diharapkan semakin meningkatkan pemahaman generasi muda bahwa Indonesia adalah bangsa maritim yang kaya pengalaman nenek moyang menaklukkan samudera, salah satunya Bugis.
"Selama dalam kegiatan Jelajah Kapal Kepahlawanan, gunakan kesempatan untuk belajar hidup disiplin, menempa diri menjadi pribadi yang tangguh, menambah wawasan, saling menghormati, saling membantu," katanya serius.
Pada saatnya, lanjut Agus, para generasi muda ini akan menjadi pahlawan bangsa. Tidak ada kata 'terlambat', dan generasi muda harus memulainya dari sekarang.