Suara.com - Kasubdit Inventarisasi Hutan, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ubaidillah Salabi, menjadi salah satu penumpang dalam pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Pantauan Suara.com, kediaman Ubaidillah yang berada di Perumahan Ciluar Asri, Blok D4 No 16, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, terus dipadati kerabat dan tetangga. Kedatangan mereka untuk menyampaikan ungkapan bela sungkawa dan memberi dukungan moril kepada keluarga.
Adik kandung Ubaidillah, Bilal Al Hanifi mengaku bahwa hingga kini pihak keluarga belum mendapat kabar terkait kondisi terkini kakaknya tersebut.
"Sampai saat ini kami, pihak keluarga belum mendapat informasi apapun dan Ubaidillah juga tidak bisa di kontak. Kami hanya tahu dari grup whatsapp sama berita di televisi," kata Bilal, Senin (29/10/2018).
Baca Juga: Basarnas Terjunkan 4 Kapal Khusus Cari Bangkai Pesawat Lion Air
Bilal menambahkan, sampai saat ini keluarga masih mengharapkan ada keajaiban dan mukjizat terkait kondisi Ubaidillah yang merupakan salah satu penumpamg dalam pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
"Iya kami terus berdoa dan berharap ada keajaiban dan ada mukjizat. Istrinya juga melarang dibuatin tenda sampai mendapat kabar pasti. Karena istrinya yakin suaminya masih hidup," tambah Bilal.
Bilal pun tak menyangka, kakak kandungnya yang dikenal sebagai sosok mudah bergaul dan baik itu turut menjadi korban dalam kecelakaan pesawat.
"Kesehariannya beliau sangat sederhana. Keluarga tidak pernah punya firasat apapun sebelum kejadian ini. Istrinya sangat terpukul, tapi tetap yakin bahwa beliau selamat. Sekarang kami hanya bisa berdoa saja sambil menunggu kabar yang pasti," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu rekan pegawai Ubaidillah di KLHK, Anjar Yogi, mengatakan bahwa keberangkatan Ubaidillah dalam rangka menjadi narasumber dalam acara di Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Belitung.
Baca Juga: Daftar Kecelakaan Maskapai Lion Air Dalam 15 Tahun Terakhir
"Pak Ubai mau tugas. Dia ada acara konsultasi publik undangan dari BPKH Belitung sebagai narasumber untuk konslutasi publik di KPH. Kita tahunya berangkat Minggu sore. Tapi tanpa sepengetahuan kami, Pak Ubai merubah jadwal penerbangannya tadi pagi karena baru pulang dari Yogya. Jadi kami tahunya tadi pagi aja informasinya," ujar Anjar.
Hingga kini, pihaknya belum mengetahui kabar terkini terkait kondisi Ubaidillah. Dia hanya memastikan atasannya itu berada di dalam pesawat tersebut.
"Saya belum tahu, karena kami masih menunggu informasi resmi dari pemerintah terkait kondisinya. Jadi kami tidak bisa menyimpulkan. Harapannya mudah mudahan ada keajaiban," tutup Anjar. (Rambiga)
Kontributor : Rambiga