Jokowi: Jangan Terlambat Berbuat untuk Laut Kita

Senin, 29 Oktober 2018 | 20:00 WIB
Jokowi: Jangan Terlambat Berbuat untuk Laut Kita
Presiden Joko Widodo menjajal Oculus virtula reality saat meninjau pameran Ideafest 2018 di JCC, Jakarta, Jumat (26/10). [ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerukan kerja sama internasional dalam menjaga laut dan mengelolanya secara berkesinambungan. Tantangan kelautan yang tengah dihadapi, kata Jokowi, membutuhkan aksi nyata dan perhatian bersama.

Hal itu ditegaskannya saat hadir dan memberikan sambutan dalam pembukaan Our Ocean Conference (OOC) 2018 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Senin (29/10/2018).

"Jangan terlambat berbuat untuk laut kita. Satu negara tidak dapat menangani tantangan yang kita hadapi. Satu negara tidak dapat mengoptimalkan manfaat laut bagi masyarakat dunia,” kata Jokowi.

Jokowi menerangkan, pemerintah tidak bisa kerja sendiri. Oleh karena itu diperlukan kerja sama.

Baca Juga: Asa Anak Penumpang Lion Air: Semoga Bapak Ditemukan Selamat

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan laut merupakan tulang punggung kehidupan dunia. Selain itu Kepala Negara juga menyebut lebih dari 90 persen total volume perdagangan dunia dilakukan melalui laut.

Sementara ratusan juta manusia, kata dia, hidup bergantung pada sektor perikanan dan rantai pasokannya. Namun, di sisi lain, lautan juga menghadapi sejumlah tantangan serius.

"Kejahatan di laut semakin marak. IUU Fishing, data FAO mengatakan, nilai jumlah ikan yang diambil secara ilegal besarnya sekitar 2,6 juta ton atau bernilai sekitar10-23 miliar dolar AS setiap tahun. Adanya perompakan, perdagangan manusia, penyelundupan obat-obatan, perbudakan, dan lain-lainnya," ujar dia.

Selain itu, polusi laut yang diakibatkan sampah plastik, rusaknya terumbu karang, peningkatan suhu air laut, dan klaim maritim antarnegara yang tak terselesaikan juga menjadi ancaman nyata. Kepala Negara mengatakan bahwa OOC 2018 ini harus dapat menjadi motor perubahan terhadap komitmen penanganan tantangan itu.

"Kita memerlukan revolusi mental untuk menangani tantangan di laut dan mengelola laut secara berkesinambungan. OOC harus menjadi motor penggerak revolusi mental global untuk merawat laut," tuturnya.

Baca Juga: Terkait Suap Izin Perkebunan, KPK Geledah Kantor DPRD Kalteng

Di hadapan para pemangku kepentingan kelautan dari berbagai negara dan sejumlah kepala negara yang hadir, Presiden menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi kekuatan maritim dunia sekaligus berperan aktif dalam merawat dan menjaga laut Indonesia dari berbagai ancaman nyata. Indonesia juga membuka kerja sama dan dialog dengan negara-negara ASEAN untuk memajukan kerja sama maritim serta penghormatan terhadap hukum internasional. 

"Dalam empat tahun terakhir, berbagai langkah telah dilaksanakan termasuk meningkatkan konektivitas melalui tol laut dengan memperkuat armada laut dan pembangunan 477 pelabuhan, pengurangan polusi laut dengan target pengurangan sampah plastik di laut sebesar 70 persen pada tahun 2025, tercapainya kawasan konservasi perairan seluas 20 juta hektare pada tahun 2018 (dua tahun lebih cepat dari target 2020), dan aktif memajukan kerja sama maritim di ASEAN, IORA, Pasifik Selatan, PBB, dan berbagai forum internasional," ucap dia.

Di penghujung sambutan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengajak seluruh pihak untuk berani mengambil langkah-langkah konkret terhadap upaya menjaga lautan.

Langkah konkret yang dapat dirasakan oleh masyarakat dan berdampak nyata terhadap perlindungan laut.

”Every little action count. Untuk itu saya mendorong OOC mengambil langkah guna meningkatkan sinergi yang dilaksanakan masing-masing negara," katanya.

Jokowi mengkahiri sambutannya dengan membacakan puisi. Berikut puisi terkait jangan punggungi laut.

Jangan lagi punggungi lautmu

Tataplah dia

Rangkullah dia dengan hatimu

Jadikan dia sahabatmu

Sahabat yang akan memberi kehidupan untuk kamu, untuk cucumu, untuk cicitmu

Laut bukan menjadi pemecah

Laut adalah pemersatu 

Pemersatu jarak antara darat

Pemersatu berbagai peradaban anak manusia

Laut harus menjadi Samudera kesejahteraan

Laut harus menjadi samudera perdamaian

Rawat dan cintailah lautmu, samuderamu

Laut adalah masa depanmu

Our Ocean, our future

Our Ocean, Our Legacy!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI