Suara.com - Presiden Direktur Lion Air Maskapai Lion Air Edward Sirait mengklaim pesawat Lion Air JT 610 layak terbang. Dia membantah tudingan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Lion Air JT 610 itu mempunyai rute Cengkareng - Pangkal Pinang. Pesawat buatan tahun 2018 tersebut merupakan pesawat keluaran anyar dengan jam operasional 9 jam perhari.
"Boing 737 Max 8 adalah generasi terbaru, dan pilot serta co pilot kami merupakan orang berpengalaman dengan jam terbang tinggi," kata Edward saat jumpa Pers di Lion Air Operation Center, Tangerang, Banten, Senin (29/10/2018).
Sebelumnya, Budi Karya mengatakan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh terindikasi tidak layak terbang. Artinya tidak bisa melanjutkan penerbangan. Hal itu berdasarkan pengamatan. Maka Budi Karya mengindikasikan pesawat itu tidak bisa lanjut terbang.
Baca Juga: Lion Air JT610 Jatuh, Mungkinkah Orang Jadi Trauma Naik Pesawat?
"Dari pengamantan yang ada memang ada indikasi bahwa pesawat tidak bisa lanjut terbang, tapi kami masih klarifikasi dan tetap berharap kemungkinan terbaik," kata Budi di Jakarta, Senin siang.
Menhub menyampaikan keprihatinan terhadap jatuhnya pesawat di perairan Tanjung Karawang tersebut, dan menugaskan pihak terkait untuk melakukan pengamatan lebih jauh.
"Saya tentu prihatin, dan menugaskan beberapa pihak stakeholder dalam menangani itu, yaitu Dirjen Perhubungan Udara, KNKTt, dan Basarnas untuk melakukan suatu pengamatan lebih jauh," ujarnya.
Menhub mengatakan mendengar kabar bahwa pesawat jenis Boeing 737 tersebut kehilangan kontak sejak pukul 06.00 WIB. Untuk itu, Menhub menyampaikan pihak Kemenhub membuat pusat informasi di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta.
"Oleh karena itu, kami membuat crisis center di Terminal 1 Soekarno-Hatta, saya akan ke sana sekarang," ujarnya sesaat ketika menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Juga: Bahas Polusi Laut, Menteri LH Dunia akan Berkumpul di Bali
Kontributor : Anggy Muda