Suara.com - Mantan juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto menegaskan bendera yang dikibarkan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah bukan bendera HTI. Alasannya, dari ciri bendera yang dikibarkan oleh sekelompok massa itu berbeda dengan bendera yang biasa digunakan HTI.
Sebelumnya beredar video yang memperlihatkan adanya pengibaran bendera di lingkungan kantor DPRD Poso Sulawesi Selatan, Jumat (26/10/2018). Ismail yang mengetahui adanya pengibaran bendera tersebut pun membantah bendera itu ialah bendera HTI.
"Itu bukan bendera HTI," kata Ismail kepada Suara.com, Senin (29/10/2018).
Ismail meyakini bahwa bendera tersebut merupakan bendera tauhid yang tidak pernah digunakan oleh HTI.
Baca Juga: Jasa Raharja Bakal Santuni Korban Pesawat Lion Air Jatuh
"(Itu) bendera tauhid," ujarnya.
Untuk diketahui, aksi pengibaran bendera hitam yang disebut-sebut sebagai bendera HTI baru saja membuat heboh warga Poso, Sulawesi Tengah. Aksi pengibaran bendera yang tak lazim itu juga terekam di video hingga heboh di media sosial.
Dari informasi, pengibaran bendera HTI terjadi pada Jumat (26/10/2018). Saat itu, ada massa yang tengah menggelar aksi bela tauhid di depan gedung DPRD Kabupaten Poso. Aksi massa dimulai sekitar pukul 13.30 WIB dimulai di Masjid Baiturrahman dan berakhir di kantor DPRD Poso.
Wakil Ketua I DPRD Poso Suharto Kandar yang dihubungi terpisah membenarkan tidak ada aksi penurunan bendera merah putih, namun hanya pengibaran bendera hitam di halaman DPRD Poso dan Lapangan Sintuwu Maroso.
Menurut Suharto, satu hari sebelum aksi itu, Satpol PP telah menurunkan bendera merah putih karena telah usang dan rencananya akan diganti dengan yang baru.
Baca Juga: Tragedi Lion Air, Polri Bentuk Posko di Bandara Soetta
Suharto mengaku bahwa ia yang menerima perwakilan demo itu sekitar 50 orang di dalam ruangan DPRD, namun tidak mengetahui adanya aksi pengibaran bendera hitam dan baru diketahui setelah viral di medsos baik foto maupun video.