Kesal Bendera Tauhid Dibakar, NA Lempar Batu ke Gereja Magelang

Minggu, 28 Oktober 2018 | 18:57 WIB
Kesal Bendera Tauhid Dibakar, NA Lempar Batu ke Gereja Magelang
Ilustrasi gereja. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Motif seorang pelaku pelempar batu ke dua gereja di Magelang karena kesal dengan peristiwa pembakaran bendera tauhid oleh Banser NU di Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Pelempar batu ke gereja itu dendam.

Kapolres Magelang AKP Hari Purnomo mengatakan pelaku melempari kaca hingga rusak dan pecah pada Sabtu (27/10/2018). Terduga pelakunya, NA warga Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang sudah ditangkap.

"Motif pelaku bentuk reaksi dari pembakaran bendera HTI oleh oknum Banser di Limbangan, Kabupaten Garut. Pelaku kita amankan di dekat rumahnya ketika perjalanan menuju rumah. Kasus ini terungkap dari pemeriksaan saksi-saksi dan CCTV dan barang bukti lain," kata Hari di Magelang, Minggu (28/10/2018).

Dua gereja yang dirusak adalah Gereja Kristi Tyas Dalem Mandungan di Desa Bringin, Kecamatan Srumbung dan Gereja Santo Antonius di Kecamatan Muntilan. Sementara 1 sekolah yang dirusak adalah SMK Pangudi Luhur di Kecamatan Muntilan. Gereja rusak karena dilempar batu.

Baca Juga: Tim Jokowi Dituding Setting Bakar Bendera Tauhid Agar Ricuh

Hari mengatakan dari hasil penyelidikan pelaku bergerak sendiri dan pelaku tidak berafiliasi ke kelompok-kelompok atau ormas agama tertentu di Kabupaten Magelang.

Pelaku pelemparan dan pengrusakan dua gereja dan satu sekolah itu dijerat Pasal 410 subsider 406 KUHP. Pasal 410 tentang pengrusakan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara dan pasal 406 dengan ancaman dua tahun penjara.

Hari mengimbau dengan kejadian tersebut semua pihak yang berselisih paham untuk tetap menahan diri dan tidak melakukan aksi lanjutan karena dikhawatirkan akan memperkeruh situasi. Percayakan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk menanganinya.

"Kepada Masyarakat Kabupaten Magelang agar tetap tenang, tidak panik dan tidak mudah terprovokasi demi menjaga kondusifitas wilayah Kabupaten Magelang," katanya.

Ia meminta kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh ormas Islam se Kabupaten Magelang untuk ikut menyejukkan situasi dan mengajak masyarakat Kabupaten Magelang tetap guyub, rukun, dan damai. (Antara)

Baca Juga: Alumni 212 Akan Aksi Bela Tauhid 2 November 2018

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI