Sebut Ada Ancaman Makar ke Jokowi, PA 212: Ngabalin Tukung Kibul

Minggu, 28 Oktober 2018 | 13:01 WIB
Sebut Ada Ancaman Makar ke Jokowi, PA 212: Ngabalin Tukung Kibul
Sekretaris FPI DKI Jakarta Novel Bamukmin menjadi saksi fakta dalam persidangan praperadilan SP3 kasus dugaan penodaan agama Ade Armando oleh Polda Metro Jaya, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/8/2017). [Suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin merespons pernyataan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut ada tiga ancaman makar dari pihak tertentu terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Menanggapi hal itu, Novel menyebut Ngabalin adalah sosok pembohong alias tukang kibul.

"Saya menjawab Ali Moechtar 'Ngibulin' nih. Jadi yang ditudingkan makar sangat jauh dari apa yang kita perjuangkan karena justru dasar gerakan kita murni dan enggak bermuatan politik," kata Novel dalam diskusi LBH Pembela Umat di Hotel Sofyan, Minggu, (28/10/2018).

Dia pun menganggap Aksi Bela Tauhid yang digelar sejumlah ormas hanya merupakan bentuk protes menyusul adanya tindakan pembakaran bendera berkalimat tauhid oleh anggota Banser NU. Dia pun mencontohkan Aksi Bela Islam 212 yang juga dituduh sebagai makar kepada pemerintah. Padahal, dia mengklaim, tidak ada upaya dari massa untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah.

Baca Juga: Alasan Ekonomi, Pengikut Rhoma Irama Dukung Prabowo - Sandiaga

"Pada saat aksi 212 ada tuduhan makar padahal kami tidak ada orientasi itu. Kami enggak punya senjata dan enggak punya dana. Bagaimana mau makar?" kata dia.


Lebih lanjut, Novel pun mengaku akan kembali mengakomodir masyarakat untuk melakukan aksi lanjutan untuk memprotes adanya pembakaran bendera berkalimat tauhid oleh anggota Banser NU.

"Kita akan turun ke jalan tanggal 2 bulan November nanti. Ini adalah bentuk perlawanan kita, Takbir !!," teriak Novel.


Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin menyebut ada tiga rencana makar yang sedang diupayakan sejumlah pihak untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pernyataan itu disampaikan Ngabalin melalui rekaman video yang beredar di kalangan wartawan.

"Setidaknya ada tiga rencana dasar yang sedang dirancang, rencana makar kepada pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla," kata Ngabalin melalui rekaman video yang diterima Suara.com, Minggu, (28/10/2018).

Baca Juga: Alumni 212 Akan Aksi Bela Tauhid 2 November 2018

Dalam video berdurasi 1 menit, 52 detik itu, Ngabalin menyebutkan rencana makar kepada pemerintahan Jokowi-JK di diantaranya yakni gerakan #2019Ganti Presiden dan skandal hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet. Namun, kata dia, dugaan rencana pemufakatan makar itu tak ampuh untuk menjatuhkan pemerintahaan saat ini.

"Pertama #2019GantiPresiden, adalah rencana makar yang jahat, yang digagalkan oleh Tuhan. Kedua adalah rencana gagal dan dahsyat atas ratu hoaks Ratna Sarumpaet. Rencana gagal, dahsyat kepada pemerintahaan Jokowi-Jusuf Kalla," kata Ngabalin.

Rencana makar yang ketiga, kata dia, terkait dengan pengibaran bendera berkalimat tauhid yang terjadi di acara peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Aksi pengibaran bendera yang belakangan disebut milik Hizbut Tahrir Indonesia itu kemudian heboh karena dibakar oleh anggota Banser NU.

"Yang ketiga adalah rencana gagal dan dahsyat pengibaran dan pembakaran bendera HTI dan sedang digembar-gemborkan untuk atas nama bendera Tauhid. Enggak ada, tauhid itu enggak dibendera-benderakan, oke," terangnya.

Lebih lanjut, Ngabalin menyebutkan tiga rencana yang dikategorikan makar itu tak bisa menggulingkan pemerintahan Jokowi-JK. Namun, Ngabalin tak membeberkan siapa pihak yang menjadi aktor intelektual atas tiga upaya makar yang dilakukan kepada pemerintah.

"Itu adalah rencana-rencana jahat, menjatuhkan pemerintahan yang sah. Yang sedang mereka rencanakan lagi, meng-Ahok-kan Jokowi. Tapi mereka lupa, rencana Tuhan lebih baik daripada rencana-rencana mereka," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI