Suara.com - Pembakaran bendera tauhid oleh oknum Banser Nahdlatul Ulama (NU) di Garut, Jawa Barat yang belum lama ini terjadi seakan membuat keruh perpolitikan Indonesia.
Tim Kampanye Badan Pemilu Pusat PDI Perjuangan menilai, meski terjadi pembakaran bendera tauhid, tidak ada pengaruhnya terhadap elektabilitas Maruf Amin yang merupakan kader NU.
Tim Kampanye Badan Pemilu Pusat PDI Perjuangan Irvansyah mengatakan, bahwa pembakaran bendera tauhid harus dilihat titik permasalahannya secara jernih dan tidak secara emosional.
Sebab, adanya pembakaran bendera tauhid ini ada oknum yang ingin memperkeruh suasana jelang pemilihan presiden dan wakil presiden mendatang atau pemilihan umum.
"Serahkan ke pihak kepolisian yang menangani hal ini. Jadi akar permasalahan ada yang provokasi atau ada kepentingan politik," kata Irvansyah kepada Suara.com, Minggu (28/10/2018) pagi ketika ditemui di Depok, Jawa Barat.
Tim Kampanye Badan Pemilu Pusat PDI Perjuangan kembali menegaskan bahwa suara pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin tidak terpengaruh atas insiden pembakaran bendera tauhid.
"Saya rasa tidak juga (pengaruh) terhadap suara Jokowi - Maruf Amin pasca pembakaran bendera tauhid Banser NU. Saya yakin masyarakat sudah cerdas, sebab ini kental ke ranah politik dan ada oknum yang ingin panaskan politik nasional," ungkap Irvansyah.
Kontributor : Supriyadi