Suara.com - Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono angkat bicara terkait aksi bela tauhid yang digelar massa di sejumlah daerah di Indonesia. Dave menilai aksi yang diiringi dengan tuntutan pembubaran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Barisan Ansor Serbaguna atau Banser sarat dengan muatan politik.
Dave mengaku enggan menanggapi lebih jauh tentang wajar atau tidaknya tuntutan tersebut dilayangkan akibat pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang belakangan disebut sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Ya saya pribadi melihat ini ini lebih pada gerakan politiknya, ketimbang niatan tersebut," kata Dave saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/10/2018).
Terlebih menurut anggota Komisi I DPR RI itu, dalam aksi bela tauhid tersebut sempat diketahui ada salah satu orator ada meneriakan kata 2019 ganti presiden. Hal itu menurutnya jelas menunjukan adanya muatan politiknya.
Baca Juga: Kerap Dimarahi, Sandiaga Malah Tagih Menteri Susi ke Wakatobi
"Tahu sendiri lah. Kalau misalnya ada disusupi seperti itu pasti arah-arahnya ke sana (politik)," ujar dia.
Diketahui, ribuan massa menggelar aksi bela tauhid di depan Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta pada Jumat (26/10/2018) kemarin. Aksi ini merupakan buntut dari insiden pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang dilakukan oknum Banser NU saat peringatan Hari Santri Nasioanl Tauhid di Garut, Jawa Barat.
Aksi yang sama juga banyak digelar di sejumlah daerah lain di hari yang sama. Seperti di Pekanbaru, Jambi, Sumatera Barat, Yogyakarta dan beberapa daerah lain.