Suara.com - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno punya istilah baru yakni 'ekonomi ojo loyo'. Istilah tersebut keluar usai dirinya mendengar Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo atau Jokowi populer usai mengatakan istilah politikus sontoloyo.
Presiden Jokowi sempat menyebut politikus sontoloyo dalam pidatonya beberapa waktu lalu. Dirinya kesal karena banyak politikus-politikus yang menurutnya banyak berbicara namun minim dengan data alias sok tahu.
"Nggak ada komentar, saya bilang ke anak muda, ayo, milenial ojo loyo, ojo loyo. Ini kesempatan kita 2019 ojo loyo, kita harus semangat, ekonomi kita harus kita bangkitkan dan di bawah Prabowo-Sandi, fokusnya adalah ekonomi," kata Sandiaga di SMA Pangudi Luhur Jakarta, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (27/10/2018).
Ojo loyo sendiri merupakan bahasa Jawa yang artinya jangan lemah. Sandiaga ingin masyarakat turut berperan dalam mengubah kondisi ekonomi bangsa yang menurut kacamata Prabowo-Sandiaga sedang dalam kondisi yang terpuruk.
Baca Juga: Serangan Jet Israel Hancurkan Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Untuk diketahui, sebelumnya Presiden Jokowi mengakui keceplosan mengucapkan politikus sontoloyo, saat memberikan pidato sambutan dalam acara pembagian sertifikat hak atas tanah untuk masyarakat Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (24/10) sore.
Hal ini diungkapkan Jokowi saat membuka pertemuan Pimpinan Gereja dan Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen seluruh Indonesia, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2018).
"Inilah kenapa kemarin saya kelepasan, saya sampaikan politikus sontoloyo. Jengkel, saya tak pernah sebelumnya pakai kata-kata seperti itu, saya bisanya (kalau bicara) bisa mengerem, tapi kalau sudah jengkel bagaimana?" kata Jokowi.