Suara.com - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf menyebutkan jika jumlah pelanggar terkait sistem electronic traffic law enforcement (E-TLE) selama tahap uji coba cenderung menurun.
"Hasil evaluasi pertama, pelanggarannya ratusan dengan satu hari. Pelanggaran plat hitam, plat kuning. Kemudian semakin ke sini sekarang tidak sampai 50, bahkan minggu kemaren 21 pelanggar," kata Yusuf dalam acara Diskusi Pojok Semanggi bertajuk 'E-TLE, Siapkah?' yang digelar Forum Wartawan Polri (FWP) di Polda Metro Jaya, Jumat (26/10/2018).
Melihal adanya penurunan pelanggaran itu, Yusuf yakin jika sistem tilang elektronik ini akan mengubah pola pikir masyarakat terutama pemilik kendaraaan agar bisa tertib berlalu lintas.
"Karena salah satu mindset (pola pikir) mereka akan tertib kalau ada petugas, ini yang terjadi di tempat kita," kata dia.
Baca Juga: Enam Jam Diperiksa Soal Hoaks Ratna, Jubir Prabowo Protes Ini
Yusuf menyebutkan jika pengemudi yang kedapatan melanggar lalu lintas karena belum tahu soal sistem e-TLE. Selama uji coba ini, polisi mengandalkan kamera pengawas atau CCTV buatan Tiongkok untuk merekam dan menjepret foto kendaraan yang melakukan pelanggaran di jalan raya.
"Kejahatan ada karena ada niat dan kesempatan. Kesempatan kita buat tidak ada. Kenapa di Singapura masyarakatnya tertib, karena sistem. Mereka ingin melanggar takut dengan kamera," tandasnya.
Diketahui, tahap uji coba dan sosialisasi sistem e-TLE dilaksanakan selama satu bulan sejak diberlakukan pada 1 Oktober lalu. Namun, dalam uji coba ini, polisi belum melakukan penindakan tilang terhadap para pelanggar. Selama uji coba sistem tilang elektronik ini, polisi telah memasang CCTV buatan Tiongkok untuk merekam bentuk pelanggaran yang dilakukan pengemudi mobil dan sepeda motor di sepanjang kawasan Jalan MH.Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.